Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Apple setuju untuk memberikan kompensasi US$ 25 atau sekitar Rp 359 ribu kepada masing-masing konsumen yang kinerja iPhone-nya lambat. Sebab, konsumen harus membeli baterai atau bahkan ponsel baru.
Raksasa teknologi itu didenda minimal US$ 310 juta dan maksimal US$ 500 juta (sekitar Rp 4,4 triliun hingga Rp 7,08 triliun) oleh pengadilan California, AS. "Kesepakatan itu membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dinegosiasikan," demikian dikutip dari The Verge, kemarin (3/2).
Denda tersebut terkait puluhan gugatan class action yang diajukan pada 2017 dan 2018. Kasus ini berawal dari kontroversi yang disebut 'Batterygate' Apple. Keluhan serupa disampaikan oleh konsumen di Prancis melalui French consumer organisation HOP pada akhir 2017.
Organisasi konsumen itu menemukan fakta kinerja iPhone 6, SE dan 7 melambat setelah diperbarui untuk iOS 10.2.1 dan 11.2. (Baca: Perlambat Kinerja iPhone, Apple Didenda Perancis Rp 374,4 Miliar)
Saat itu, Apple mengaku kinerja yang melambat itu sengaja dilakukan perusahaan. Tujuannya, untuk menghindari penutupan total, yang dapat disebabkan oleh penuaan baterai lithium-ion.
Pemerintah Prancis pun mendenda Apple 25 juta euro atau sekitar (Rp 374,4 miliar). Hal ini berdasarkan penyelidikan selama dua tahun oleh pengawas persaingan dan penipuan Prancis alias French watchdog for competition and fraud (DGCCRF).
Di AS, Apple diminta memberikan kompensasi kepada pemilik iPhone 6, 6 Plus, 6s, 6s Plus, 7, 7Plus atau SE yang menjalankan sistem operasi iOS 10.2.1 atau lebih baru. Begitu juga dengan konsumen iPhone 7 dan 7 Plus yang menjalankan iOS 11.2 atau terbaru, sebelum 21 Desember 2017.
Apple dianggap tidak mengungkapkan dampak dari perbaruan OS terhadap kinerja iPhone kepada konsumen. Hal ini dinilai merugikan pelanggan. (Baca: Apple Diminta Ungkap Daftar Aplikasi Diblokir atas Permintaan Tiongkok)
Namun, dikutip dari Reuters, Apple menilai kompensasi US$ 25 per iPhone sudah cukup besar nilainya. Sebab, mereka menghitung bahwa kerusakan atas perlambatan kinerja iPhone maksimal hanya US$ 46 per perangkat.
Perusahaan juga meminta maaf atas perlambatan kinerja iPhone. Mereka lantas menurunkan harga baterai pengganti dari US$ 79 menjadi US$ 29.
(Baca: Kena Sanksi AS, Penjualan Ponsel Huawei Justru Lampaui Apple pada 2019)