Xiaomi dan Ratusan Perusahaan Tiongkok Cari Pinjaman Efek Virus Corona

ANTARA FOTO/REUTERS/China Daily
Ilustrasi, petugas medis dengan pakaian pelindung menerima pasien di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Wuhan, yang diubah menjadi rumah sakit sementara bagi pasien dengan gejala ringan akibat virus novel korona, di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, Rabu (5/2/2020).
12/2/2020, 11.11 WIB

Lebih dari 300 perusahaan Tiongkok, termasuk startup dan Xiaomi mengajukan pinjaman ke bank untuk mengatasi dampak virus corona. Pinjaman yang diajukan sekitar 57,4 miliar yuan atau sekitar Rp 112,6 triliun.

Virus corona telah membunuh 1.110 orang di Tiongkok hingga pagi hari ini (12/2). Sekitar 44.200 terinfeksi virus dengan nama Covid-19 itu. Pandemi itu bahkan mewabah di beberapa negara lainnya.

Wabah tersebut membuat sejumlah perusahaan menutup sementara pabrik. Pemerintah Tiongkok juga mengisolasi Wuhan dan membatasi mobilisasi di beberapa wilayah. Kondisi ini diprediksi berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2020.

Beberapa perusahaan akhirnya mencari pinjaman ke bank. Menurut sumber Reuters, perusahaan dan startup teknologi seperti Meituan Dianping, Xiaomi, Didi Chuxing Technology Co, Megvii Technology Inc, dan Qihoo 360 Technology Co mengajukan pembiayaan.

(Baca: Korban Meninggal 1.110 Orang, Virus Corona Punya Nama Baru Covid-19)

Sumber-sumber Reuters tersebut menerima salinan dua daftar nama perusahaan—yang mengajukan pinjaman—yang dikirim biro keuangan pemerintah kota ke bank-bank Beijing. Kedua daftar itu memuat nilai pinjaman yang diajukan.

Mereka mengatakan, korporasi-korporasi di ibu kota Tiongkok itu kemungkinan akan mendapat persetujuan lewat jalur cepat dengan suku bunga preferensial. Namun, tidak ada data resmi yang menunjukkan total pinjaman yang diajukan perusahaan-perusahaan tersebut.

"Bank yang mengambil keputusan akhir pemberian pinjaman," kata salah satu sumber dikutip dari Reuters, kemarin (11/2). "Suku bunga cenderung setara dengan yang ditawarkan kepada klien bank tingkat atas.”

Berdasarkan daftar yang diterima sumber, produsen ponsel pintar (smartphone) Xiaomi mencari pinjaman 5 miliar yuan (Rp 9,8 triliun) untuk memproduksi dan menjual peralatan medis termasuk masker dan termometer.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan