Presiden Trump Dukung Oracle Ambil Alih Bisnis TikTok di AS

123RF.com/Alexey Malkin
Ilustrasi aplikasi video musik pendek TikTok
Penulis: Desy Setyowati
19/8/2020, 15.59 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji Oracle, karena berencana mengambil alih operasional TikTok di Negeri Paman Sam. Ia menilai, raksasa teknologi itu akan menjadi perusahaan yang hebat.

“Saya rasa Oracle merupakan perusahaan yang hebat,” kata Trump dikutip dari BBC.Co.UK, Rabu (19/8).

Pernyataan itu disampaikan setelah Oracle dikabarkan akan membeli bisnis TikTok di Amerika Utara, Australia, dan Selandia Baru. Oracle disebut-sebut akan bekerja sama dengan perusahaan investasi, seperti General Atlantic dan Sequoia Capital.

Di satu sisi, pimpinan Oracle yakni Larry Ellison merupakan pendukung Trump. Ellison juga mengadakan acara penggalangan dana untuk Trump pada Februari lalu.

Pada minggu lalu, Trump memerintahkan pemilik TikTok, ByteDance, untuk menjual bisnisnya di AS dalam waktu 90 hari. Jika itu tidak dilakukan, maka operasional TikTok di Negeri Paman Sam akan ditutup.

Selain Oracle, Microsoft dan Twitter berminat untuk membeli bisnis TikTok di AS.

Namun, Trump sempat meminta ‘jatah’ atas penjualan TikTok. Reuters melaporkan, tuntutan seperti itu belum pernah terjadinya sebelumnya di AS.

“Sebagian besar dari penawaran itu harus masuk ke Departemen Keuangan AS, karena kami memungkinkan kesepakatan ini terjadi," kata Trump kepada wartawan, dikutip dari Reuters, beberapa waktu lalu (5/8).

Trump mengatakan, pemerintah AS yang mengizinkan TikTok untuk beroperasi di Negeri Paman Sam. Oleh karena itu, ia menilai perlu ada alokasi khusus untuk pemerintah dari kesepakatan tersebut.

Ia menggambarkan, ‘jatah’ itu seperti sewa antara tuan tanah dan penyewa. Sebab, menurutnya pengguna di AS menopang kesuksesan TikTok. “Sebagian besar dari negara ini,” katanya, dikutip dari CNN Internasional.

Hanya, ia tidak menjelaskan secara spesifik siapa yang harus membayarkan ‘jatah’ tersebut. “Apakah itu Microsoft atau yang lain, atau jika itu dari Tiongkok, berapa harganya, AS harus mendapatkan persentase yang sangat besar dari harga (kesepakatan) itu,” kata dia.