Tak Didukung Google, Huawei Pastikan Ponselnya Dapat Pembaruan Android

123RF.com
Ilustrasi ponsel Huawei
19/8/2020, 20.57 WIB

Lisensi Google untuk bekerja sama dengan Huawei telah kedaluwarsa. Meski begitu, perusahaan teknologi asal Tiongkok ini memastikan ponselnya tetap mendapatkan pembaruan sistem operasi (operating system) Android dan aplikasi.

Beberapa pengguna khawatir Android pada ponsel pintar (smartphone) Huawei tidak bisa diperbarui. Pengguna Twitter dengan nama akun @Mchamdal_47 misalnya, bertanya apakah Huawei 3i akan mendapatkan pembaruan OS dari Google.

“Apakah aplikasi Google masih akan berfungsi?,” kata @Mchamdal_47, Rabu (19/8).

Tim administrasi Huawei menjawab, bahwa kebijakan Amerika Serikat (AS) tidak akan berdampak terhadap ponsel yang sudah dibeli. “Kami akan terus membagikan pembaruan keamanan dan perangkat lunak pada perangkat, seperti biasa,” kata tim @HuaweiMobile.

Lalu, pengguna dengan nama akun @Adedamsy bertanya apakah Android 10 pada Huawei Y9 juga dapat diperbarui. Tim administrasi @HuaweiMobile menjawab, pembaruan EMUI berbeda di setiap wilayah dan perangkat.

“Tetapi kami membagikan informasi baru di situs web segera setelah tersedia,” kata tim administrasi Huawei. EMUI merupakan teknologi yang mendukung tampilan pada ponsel atau user interface.

Kekhawatiran itu muncul, karena Presiden AS Donald Trump memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan sejak Mei tahun lalu. Ini membuat perusahaan AS tak bisa bekerja sama dengan Huawei.

Jika ingin berkolaborasi, perusahaan termasuk Google harus mengajukan lisensi terlebih dulu. Kebijakan ini membuat perangkat Huawei tidak didukung Layanan Seluler Google (GMS) seperti Gmail, YouTube, dan lainnya.

Akan tetapi, Huawei mengatakan bahwa ponsel yang diluncurkan sebelum pertengahan Mei 2019, masih akan mendapatkan pembaruan dari Google. Sedangkan gawai yang dirilis setelahnya, tidak didukung GMS.

Maka, “pembaruan akan dikelola melalui AppGallery Huawei,” demikian dikutip dari Phone Arena.

Hanya, Google belum mengonfirmasi klaim Huawei tersebut.

Padahal, Huawei menyandang gelar penjual smartphone terbesar di dunia pada kuartal II 2020. Perusahaan pun mengalahkan Samsung Electronics untuk pertama kalinya dalam hal pengiriman ponsel.

Berdasarkan riset Canalys, Huawei mengirim 55,8 juta perangkat selama April-Juni atau turun 5% secara tahunan (year on year/yoy). Jumlahnya melebihi Samsung yang hanya 53,7 juta, yang menurun 30% yoy.

Namun, Departemen Perdagangan AS memperluas pembatasan akses bagi Huawei untuk mendapatkan semikonduktor. AS juga menambahkan 38 afiliasi Huawei di 21 negara ke daftar hitam (blacklist) ekonomi.

Alhasil, 152 afiliasi Huawei masuk daftar hitam terkait perdagangan di AS. “Ini membahayakan kemampuannya untuk terus memproduksi smartphone dan stasiun pangkalan, yang merupakan produk inti," Analis teknologi di Gavekal Dragonomics Dan Wang dikutip dari CNBC Internasional, Selasa lalu (18/8).

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan