Bos Facebook Ingatkan Trump: Perusahaan Tiongkok Ancam Bisnis di AS

ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/pras/cf
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berdiri di depan bendera Amerika Serikat saat ia berpartisipasi dalam meja bundar mengenai donasi plasma dalam sebuah kunjungan ke Kantor Pusat Palang Merah Nasional Amerika di Washington, Amerika Serikat, Kamis (30/7/2020).
Penulis: Desy Setyowati
24/8/2020, 21.33 WIB

CEO Facebook Mark Zuckerberg dikabarkan memperingatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait perusahaan asal Tiongkok, seperti TikTok. Raksasa teknologi dari Negeri Panda dinilai menjadi ancaman bagi korporasi di AS.

Sumber The Wall Street Journal yang mengetahui persoalan itu mengatakan, Zuckerberg bertemu dengan Trump pada saat jamuan makan malam di Gedung Putih, Oktober lalu. Bos Facebook itu disebut-sebut mengutarakan bahwa perusahaan teknologi Tiongkok merupakan ancaman langsung bagi bisnis AS.

“Zuckerberg berpendapat bahwa menekan perusahaan-perusahaan Tiongkok harus lebih menjadi prioritas,” demikian laporan The Wall Street Journal, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (24/8).

Bos Facebook itu juga dikabarkan memperingatkan para pejabat dan anggota parlemen, bahwa raksasa teknologi Tiongkok berisiko menghilangkan nilai-nilai yang ada di AS.

Sumber juga mengatakan, Zuckerberg memperingatkan para petinggi AS terkait TikTok. Platform media sosial besutan ByteDance ini dinilai tidak mendukung kebebasan berekspresi.

Namun, juru bicara Facebook mengatakan bahwa Zuckerberg tidak pernah menganjurkan pemerintah untuk melarang TikTok. “Dia berulang kali mengatakan secara terbuka, pesaing terbesar perusahaan teknologi AS yakni asal Tiongkok,” katanya.

Ia mengakui, bahwa Zuckerberg seringkali menyampaikan bahwa nilai-nilai yang dianut perusahaan Tiongkok tidak sejalan dengan cita-cita demokrasi AS, seperti kebebasan berbicara. “Sangat menggelikan untuk mengatakan bahwa masalah keamanan nasional yang sudah berlangsung lama, yang diangkat oleh pembuat kebijakan di kedua sisi, dibentuk oleh pernyataan Mark saja,” kata dia.

Hal senada disampaikan oleh penasihat Gedung Putih bidang perdagangan, Peter Navarro. “Zuckerberg memiliki pengaruh nol terkait TikTok. Laporan (sumber The Wall Street Journal) itu kredibilitasnya nol,” ujar dia.

Akan tetapi, senator dari Partai Republik Tom Cotton dan pemimpin minoritas senat Chuck Schumer menyerukan penyelidikan terhadap TikTok pada Oktober lalu. Kedua petinggi ini juga hadir pada jamuan makan dengan Trump dan Zuckerberg.

Trump pun menyatakan bahwa TikTok dapat mengancam keamanan AS. Lalu, ia juga berencana memblokir WeChat. Sanksi ini juga akan diperluas ke perusahaan asal Tiongkok lainnya, seperti Alibaba.

Sedangkan Huawei sudah masuk daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan di AS sejak awal tahun lalu. Kini, produsen ponsel pintar (smartphone) ini menyetop produksi cip akibat sanksi Trump.