Pemerintah India kembali menambah 43 aplikasi asal Tiongkok yang diblokir, sehingga totalnya 220. Beberapa platform yang baru masuk daftar hitam yakni milik Alibaba, seperti AliExpress, Taobao Live hingga Ding Talk.
Kementerian Teknologi India telah mengeluarkan perintah pemblokiran pada Selasa (24/11) lalu. Pemblokiran mengacu pada rekomendasi dan laporan komprehensif dari Pusat Koordinasi Kejahatan Siber, Kementerian Dalam Negeri India.
Tindakan tersebut juga didukung oleh pasal 69A Undang-undang Teknologi Informasi India. "Aplikasi itu (43) telah mengancam kedaulatan dan integritas India," kata Kementerian Teknologi India dikutip dari Reuters, Selasa (24/11).
Masuknya aplikasi milik Alibaba dalam daftar hitam dianggap sebagai pukulan besar bagi perusahaan. Meski bukan pemain utama di pasar e-commerce India, nama AliExpress cukup populer, terutama bagi konsumen yang mencari sepeda motor dan pemilik toko.
Berdasarkan data Statista, pasar pengguna e-commerce di India potensial. Nilai pasarnya US$ 50 miliar pada 2018 dan diperkirakan tembus US$ 200 miliar di 2027.
Persaingan bisnis e-commerce di Negeri Bollywood juga ketat. Pada 2017, pangsa pasar Amazon di negara ini lebih dari US$ 500 juta. Sedangkan Flipkart dan Myntra merupakan pemain lokal terbesar.
Pemblokiran beberapa aplikasi Alibaba juga dianggap merugikan pemerintah. Sebab, Alibaba merupakan investor kakap di perusahaan teknologi finansial (fintech) India Paytm, dan pendukung platform penjualan kebutuhan pokok, BigBasket.
Raksasa teknologi asal Tiongkok itu juga terpaksa menunda rencananya untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan India akibat pemblokiran tersebut.
Selain Alibaba, India memblokir banyak aplikasi kencan asal Tiongkok seperti Chinese Social, WeDate, TrulyChinese, TrulyAsian, ChinaLove, DateMyAge, AsianDate hingga FlirtWish. Lalu, platform siaran televisi seperti MangoTV, MGTV, HunanTV, WeTV, dan WeTV Lite.
Pada 28 Juni, pemerintah India memulai pemblokiran terhadap 59 aplikasi asal Tiongkok. Kebijakan ini diambil setelah insiden bentrokan antara pasukan kedua negara di perbatasan Himalaya.
Pada 2 September, 118 aplikasi diblokir. Beberapa diantaranya Baidu, Baidu Express Edition, Tencent Watchlist, FaceU, WeChat Reading, Ludo All Star, Tencent Weiyun, hingga gim PUBG.
Juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok Gao mengatakan bahwa India menyalahgunakan konsep keamanan nasional dan mengadopsi langkah-langkah pembatasan diskriminatif terhadap perusahaan Negeri Tirai Bambu. "Kami mendesak India untuk memperbaiki praktik yang salah," katanya dikutip dari The Hindia, September lalu (3/9).