- Ponsel 5G menjadi tren global, sementara gadget seharga sekitar Rp 1 juta lebih populer di Indonesia.
- Smartphone 5G diprediksi menjadi tren baru di Indonesia seiring langkah Qualcomm menyiapkan Snapdragon untuk ponsel murah.
- Kementerian Kominfo menargetkan 5G bisa diterapkan pada akhir 2021.
Ponsel pintar atau smartphone dengan jaringan internet generasi kelima alias 5G menjadi tren di pasar global sejak tahun lalu. Di Indonesia, gadget seharga Rp 1 jutaan lebih populer. Namun ponsel 5G berpeluang menggaet lebih banyak pengguna di Tanah Air.
Beberapa smartphone 5G pun sudah hadir di Indonesia seperti Huawei Nova dan P40, Xiaomi Mi10T, Poco F2 Pro, Vivo X50 Pro, Asus Rog Phone 3, dan masih banyak lagi. Yang terbaru, hari ini Samsung meluncurkan ponsel 5G Galaxy S21 di Nusantara.
Samsung pertama kali mengenalkan fitur 5G di Galaxy S10 pada 2019. Lalu diterapkan juga di seri S dan Note. Akan tetapi varian yang dihadirkan di Indonesia hanya mendukung 4G karena belum ada sinyal 5G.
Modem 5G yang digunakan pada Galaxy S10 mendukung dua pita frekuensi yaitu Sub-6 GHz dan mmWave. Sedangkan di Indonesia, pemerintah memiliki spektrum 2,3 GHz yang termasuk dalam Sub-6.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bahkan membuka lelang frekuensi 2,3 GHz pada akhir tahun lalu, meski dibatalkan pada awal 2021. Namun Kominfo menjanjikan bakal menggelar lelang ulang.
Berkaca dari banyaknya vendor yang masuk dan upaya Kominfo menyiapkan infrastruktur pendukung, peneliti gadget dari Gatorade Lucky Sebastian memperkirakan ponsel 5G bakal menjadi tren di Indonesia. “Tahun ini berpotensi meningkat di Nusantara,” kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (27/1).
Ia memprediksi, ponsel 5G murah bakal hadir dengan sistem operasi alias operating system (OS) Android dan cip (chipset) Snapdragon 480. “Cip ini sudah diumumkan. Mungkin sebentar lagi dirilis,” ujar dia.
Chipset berpengaruh terhadap kinerja smartphone. Pada pekan lalu, perusahaan semikonduktor Qualcomm memperkenalkan Snapdragon 480 yang terkoneksi dengan 5G. Cip ini bakal dapat digunakan di ponsel murah.
Di Indonesia, ponsel yang diminati yakni kelas menengah ke bawah atau mid-range. “Kisaran Rp 4 dan 5 juta. Ini sepertinya akan terwujud dengan cip yang baru seperti Snapdragon 480 atau Mediatek 5G,” kata dia.
Di Tanah Air, ponsel kisaran Rp 1 jutaan lebih diminati. Ini karena masyarakat diimbau belajar dan bekerja dari rumah selama pandemi corona. Dan ponsel di harga ini lebih terjangkau.
Berdasarkan laporan firma riset pasar IDC, total pengiriman smartphone di Indonesia meningkat 21% secara tahunan (yoy) pada kuartal ketiga 2020. Penjualan gawai murah tumbuh 20%, sehingga porsinya 16% terhadap total pasar.
Vendor asal Tiongkok yakni Vivo, OPPO, Xiaomi, dan Realme menguasai pasar ponsel di Indonesia, sebagaimana bagan di bawah ini:
Xiaomi juga menggeser Samsung ke posisi ketiga pada kuartal ketiga. Sedangkan pada triwulan kedua 2020 dan kuartal ketiga 2019 dapat dilihat pada Databoks di berikut:
IDC mencatat, Vivo dan OPPO berfokus menggarap segmen ponsel mid-range di Indonesia. Counterpoint mencatatkan hal serupa.
“Katalis utama kesuksesan VIVO yakni strategi penetapan harga yang agresif dan permintaan yang besar dari segmen kelas menengah bawah dan tier 2,” demikian dikutip dari laporan resmi Counterpoint, September tahun lalu (5/9/2020).
Sedangkan jumlah pengguna ponsel pintar di Nusantara diprediksi 70,1% dari total populasi, sebagaimana Databoks berikut:
Tren Ponsel 5G di Dunia dan Peluangnya di Indonesia
Meski begitu, Lucky menilai bahwa ponsel 5G berpotensi menjadi tren di Indonesia kendati harganya relatif mahal. Selain karena Qualcomm akan meluncurkan Snapdragon 480 untuk smartphone 5G murah, Kominfo menyiapkan frekuensi jaringan internet generasi kelima.
Kominfo berencana menggunakan frekuensi bekas televisi analog untuk penerapan 5G pada akhir tahun ini.
Dalam Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja, migrasi dari televisi analog ke digital atau analog switch off (ASO) memang ditarget rampung pada 2022. Namun siaran simulcast atau penyiaran analog dan digital secara bersamaan sudah berjalan di tujuh provinsi.
“Ini (siaran simulcast) akan terus berkembang sampai 244 digital televisi transmitor yang siap diimplementasikan oleh TVRI di seluruh Indonesia," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Kominfo Ismail dalam acara virtual bertajuk ‘Indonesia 5G Roadmap & Digital Transformation’, dikutip dari Antara, bulan lalu (10/12/2020).
Oleh karena itu, Ismail optimistis ruang kosong pada frekuensi 700 MHz bisa dimanfaatkan untuk 5G pada kuartal III 2021. “Kebutuhan data untuk 5G belum masif pada tahap awal. Memanfaatkan 700 MHz akan menghemat pembangunan infrastruktur," ujar dia.
Sedangkan tingkat kecepatan unduh dan unggah menggunakan 5G dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Generasi | 2G | 3G | 3G HSPA+ | 4G | 4G LTE | 5G |
Maksimal | 0,3 | 7,2 | 42 | 150 | 300* | 1-10** |
Rata-rata | 0,1 | 1,5 | 5 | 10 | 15-50 | 50 |
Sumber: Digital Trends
Catatan: *dalam Mbps, **Gbps
Samsung juga optimistis ponsel 5G menjadi tren di Indonesia. Apalagi, pemerintah menyiapkan frekuensi untuk 5G. “Samsung Galaxy S21 kompatibel dengan salah satu spektrum yang tengah disiapkan (2,3 GHx),” kata Head of IT and Mobile Product Marketing Samsung Electronics Indonesia Selvia Gofar dalam acara virtual peluncuran Samsung Galaxy S21, Rabu (27/1).
Namun, Ketua Umum Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) Hasan Aula sebelumnya mengatakan bahwa Indonesia baru siap mengadopsi ponsel 5G jika infrastrukturnya sudah tersedia. Setelah itu, produsen biasanya akan mengkaji daya beli masyarakat, baru meluncurkan gadget 5G.
Sedangkan di pasar global, smartphone 5G memang sudah menjadi tren. Canalys memperkirakan, pengiriman ponsel naik 9,9% yoy pada tahun ini. Salah satu faktor pendorongnya yakni percepatan operasi 5G di beberapa kawasan seperti Amerika Serikat (AS), Eropa Barat, dan Jepang.
Presiden Qualcomm Cristiano Amon mengatakan, penerapan 5G menjadi penyelamat bagi penjualan smartphone pada tahun ini. "Di tengah pandemi Covid-19, ekosistem perangkat benar-benar berbalik karena beralih ke 5G," ujarnya dikutip dari CNET, bulan lalu (15/12/2020).
Berdasarkan data Counterpoint bertajuk ‘Global 5G Tracker’, Samsung Galaxy Note 20 Ultra 5G merupakan model terlaris secara global per September 2020. Varian ini menguasai 5% pangsa.
Model 5G lainnya yang populer secara global yakni Huawei P40 Pro, Nova 7 dan P40, Samsung Galaxy S20 Plus dan Note 20, Vivo Y70s, Oppo Reno 4, Honor 30S, serta Oppo A72. Tujuh dari 10 jajaran teratas ini berasal dari Tiongkok.
DigiTimes Research memprediksi, penjualan lebih dari 200 juta ponsel 5G terkirim pada 2020 atau berkontribusi 10% dari total. Jumlahnya diperkirakan mencapai 1,22 miliar lebih pada 2025.