Perusahaan asal Tiongkok, Huawei disebut-sebut berencana melepas pasar ponsel pintar (smartphone) kelas bawah atau low end karena kelangkaan cip (chipset). Sedangkan Samsung dikabarkan bakal menangguhkan sementara produksi ponsel kelas menengah tahun ini.
Produsen smartphone asal Korea Selatan itu awalnya berencana meluncurkan Galaxy S21 versi lebih murah yakni Galaxy S21 Fan Edition pada Agustus. Namun, sumber Bloomberg yang mengetahui masalah itu menyampaikan bahwa produk baru akan ditangguhkan.
"Ini karena kekurangan pasokan cip dari Qualcomm," kata sumber dikutip dari Bloomberg, Minggu (13/6). Galaxy S21 Fan Edition pun ditargetkan rilis akhir tahun ini.
Namun Samsung membantah kabar tersebut. "Kami tidak dapat membahas detail produk yang belum dirilis dan tidak ada yang ditentukan mengenai dugaan penangguhan produksi," kata Samsung.
Perusahaan mengatakan sedang berjuang mengatasi dampak dari ketidakseimbangan pasokan semikonduktor secara global. "Sulit untuk mengatakan masalah kekurangan telah diselesaikan 100%," kata Co-Chief Executive Officer Koh Dong-jin dikutip dari Bloomberg, Maret lalu (16/3).
Salah satu langkah yang ditempuh oleh Samsung yakni menggandeng mitra luar negeri. Selain itu, membuat pabrik cip US$ 17 miliar atau Rp 238 triliun di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS).
Samsung membuat komputasi terkecil dan tercepat lewat pabrik tersebut. "Proyek ini sangat kompetitif," kata Samsung dalam dokumen yang diajukan kepada pejabat negara bagian Texas, dikutip dari Gadget 360, Februari lalu (6/2).
Perusahaan juga menyiapkan lahan 650 ribu meter persegi untuk membangun pabrik. Rencananya, pabrik dibangun pada kuartal II dan diharapkan bisa beroperasi pada kuartal III 2023.
Selain Texas, Samsung mencari lokasi alternatif di Arizona dan New York. Sejauh ini, Samsung mengkaji ketiga lokasi ini karena mempertimbangkan akses talenta digital, ekosistem cip, dan kecepatan pemasaran.
Sebelumnya beberapa karyawan dari toko resmi Huawei, MyDrivers, mengatakan bahwa perusahaan menjual sedikit perangkat. Hampir setiap model gawai di toko sudah habis. Konfigurasi dan varian warna tertentu juga tidak tersedia.
Hanya empat model ponsel Huawei yang dijual di lima toko MyDrivers. Dari keempat model itu, ponsel kelas bawah hampir tidak ada sama sekali.
Toko resmi Huawei di Chengdu, Tiongkok misalnya, tidak lagi menjual ponsel Huawei seri Nova yang ditujukan untuk pelajar. Dari varian ini, hanya tersisa Nova 8 Pro. Jumlahnya pun terbatas.
Harga Nova 8 Pro juga bukan lagi tergolong kelas bawah, yakni 3.999 yuan atau sekitar US$ 617 (Rp 8,8 juta).
Karyawan MyDrivers yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Huawei menjual sedikit produk karena kelangkaan cip. "Dunia sedang menghadapi kekurangan semikonduktor. Berbagai industri terkena dampak parah," demikian dikutip dari Gizmochina, Kamis (6/5).
Kelangkaan cip terjadi sejak awal tahun. Tidak hanya memukul produsen ponsel, tetapi juga otomotif.
Kelangkaan itu disebabkan oleh tindakan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memasukkan beberapa perusahaan semikonduktor asal Tiongkok ke dalam daftar hitam (blacklist) perdagangan maupun keamanan.
“Permintaan akan tetap tinggi dan pasokan tetap terbatas. Kami perkirakan kelangkaan ini akan bertahan hingga 2022 atau 2023,” ujar Wakil Presiden Direktur Forrester, Glenn O’Donnell dikutip dari CNBC International, pada Mei (12/5).
CIO Plurimi Investment Managers Patrick Armstrong memprediksi kelangkaan cip akan berlangsung selama 18 bulan ke depan. “Cip tidak hanya untuk otomotif, tapi ponsel pinar, internet, dan segalanya. Ada begitu banyak barang yang saat ini menggunakan cip lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Semuanya mendukung internet,” kata Armstrong.
Dalam postingannya di situs mikro-blog Weibo, Presiden Xiaomi Lu Weibing juga mengatakan kelangkaan semikonduktor atau cip bukan masalah yang bisa diatasi dalam jangka pendek. Alhasil, kelangkaan pasokan cip itu tidak mungkin dapat diselesaikan tahun ini.
"Tahun ini pasti tidak akan ada yang mereda. Jika Anda optimis tahun depan, kelangkaan cip selesai pada paruh pertama," katanya dikutip dari Gizmochina pada Mei (20/5).