Huawei meluncurkan tablet MatePad 11 di Indonesia pada hari ini (5/8). Gawai ini mengandalkan sistem operasi buatan sendiri, HarmonyOS 2, yang digadang-gadang bersaing dengan Android milik Google.
Perusahaan asal Tiongkok itu menyasar segmen pekerja lewat MatePad 11. Ini karena banyak pegawai yang bekerja dari rumah atau work from home (WFH) di tengah pandemi corona.
Training Director of Huawei CBG Indonesia Edy Supartono mengatakan, MatePad 11 merupakan tablet pertama yang menggunakan HarmonyOS 2. "Sistem operasi ini merangkul antar-perangkat, sehingga menjadi super-device," ujar dia saat konferensi pers virtual, Kamis (5/8).
Ia mengklaim, HarmonyOS 2 mempunyai kemampuan mengolaborasikan antar-perangkat secara mulus. "Jadi tidak ada jeda," ujarnya.
HarmonyOS merupakan sistem operasi buatan Huawei. Raksasa teknologi ini semakin gencar mengembangkan HarmonysOS setelah diblokir oleh Amerika Serikat (AS), sehingga tidak bisa menggunakan Android dari Google.
OS tersebut sudah disematkan di Huawei Mate 40, Mate 30, Mate 20, Mate 10, P40, P30, P20, dan P10 series. Ponsel pintar (smartphone) Honor juga masuk dalam daftar perangkat yang memenuhi syarat HarmonyOS 2.
Dalam mengembangkan sistem operasi tersebut, Huawei berkolaborasi dengan lebih dari 20 vendor perangkat keras (hardware) dan 280 pengembang perangkat lunak (software). Ini agar Harmony OS 2 bisa digunakan di lebih banyak gadget.
Apalagi OS tersebut membawa banyak fitur dan antarmuka pengguna yang baru untuk konsumen. HarmonyOS dapat digunakan di banyak perangkat seperti smartphone, jam tangan, televisi hingga gawai berbasis Internet of Things (IoT).
Huawei juga mengandalkan toko aplikasi sendiri, yaitu App Gallery. Pada MatePad 11, ada beberapa aplikasi yang tersedia seperti Microsoft Office, WhatsApp, YouTube, Google Maps hingga Zoom.
Perusahaan mengklaim, MatePad 11 mendukung kemampuan pengalaman yang sama seperti PC atau laptop. Ini karena ada fitur multi-screen collaboration yang memungkinkan interaksi tablet dan PC.
MatePad 11 juga bekerja pada tiga mode. Pertama, mirror mode yang memungkinkan pengguna memproyeksikan layar PC ke tablet. Selain itu, mengubah tablet menjadi papan gambar yang dapat dipasangkan dengan Huawei M-Pencil.
Kedua, ada extend mode yang menghasilkan layar kedua untuk PC. Pengguna bisa menikmati lebih banyak ruang layar untuk bekerja.
Terakhir, collaborate mode yang memungkinkan interaksi lintas platform antara HarmonyOS 2 dan Windows. Melalui mode ini, pengguna bisa mengirim konten seperti teks, gambar, dan dokumen antar-perangkat.
Ketiga mode itu disiapkan agar konsumen pekerja tertarik membeli MatePad 11. "Tablet menjadi penggerak produktivitas harian selama pandemi Covid-19," kata Country Head Huawei Consumer Business Group Indonesia Patrick Ru.
Bobot MatePad 11 485 gram. Perangkat ini bertenaga Qualcomm SM8250 Snapdragon 865 5G.
Tablet itu juga mempunyai layar tipe IPS LCD yang mendukung kecepatan refresh 120 Hz. Dengan begitu, pengguna dapat menginput tulisan tangan dengan responsif.
MatePad 11 mempunyai kapasitas baterai 7.250 mAh dengan daya pengisian cepat atau fast charging 22.5 W.
Gawai itu juga memiliki kamera belakang dengan resolusi 13 Megapiksel (MP). Sedangkan bagian depan 8 MP.
Huawei membanderol MatePad 11 Rp 7.299.000. Ini termasuk bonus total Rp 3,6 juta yang mencakup MatePad Keyboard, Mouse Wireless, uang kembali (cashback) hingga Rp 600 ribu, dan tiga bulan VIP aplikasi WPS Office, Filmora GO HD, Vidio sampai Canva.