Samsung Galaxy A21 Diduga Terbakar di Kabin Pesawat di AS

Arief Kamaludin | Katadata
Logo Samsung Galaxy
Penulis: Desy Setyowati
25/8/2021, 16.32 WIB

Samsung Galaxy A21 diduga terbakar di kabin pesawat Alaska Airlines. Ini terjadi dalam penerbangan dari New Orleans ke Seattle.

Pesawat pun mendarat di Bandara Internasional Seattle-Tacoma pada Senin malam (23/8). Juru bicara Port of Seattle Perry Cooper menyatakan bahwa ponsel yang terbakar sulit dikenali.

“Namun, saat wawancara dengan salah satu petugas Kepolisian Port of Seattle, penumpang secara sukarela menyatakan ponsel itu adalah Samsung Galaxy A21. Sekali lagi, kami tidak dapat mengonfirmasinya dengan melihat sisa-sisa perangkat,” kata Perry melalui email, dikutip dari Seattle Times, Selasa (24/8).

Awak dari Alaska Airlines penerbangan 751 memadamkan api dengan tas pelindung baterai. Namun, juru bicara Alaska Airlines kepada Komo-TV menyampaikan bahwa penumpang terpaksa dievakuasi karena banyaknya asap.

Port of Seattle menyampaikan, ada 128 penumpang dan enam awak yang diangkut dengan bus ke terminal. “Tidak ada cedera serius dan tak berdampak terhadap operasional bandara,” kata Port of Seattle melalui akun Twitter.

Seattle Times melaporkan bahwa sebelumnya ada laporan Samsung Galaxy S21 mengalami masalah serius. Akan tetapi, tidak diperinci persoalan yang dimaksud apakah terkait dengan penerbangan Alaska Airlines tersebut.

Selain Samsung, ponsel Vivo Y20 terbakar di bandara Hong Kong pada 10 April. Hong Kong Air Cargo dari Hong Kong Airlines dan Garuda Indonesia mengembargo semua pengiriman ponsel Vivo.

Handphone semua tipe merek Vivo dilarang untuk diterima/diangkut melalui kargo udara,” demikian dikutip dari konten Cargo Information Notice yang beredar di media sosial.

Sedangkan bagian (spare part), aksesori, dan selubung atau casing ponsel tanpa baterai lithium dapat diterima dan diangkut oleh kargo udara. Petugas Cargo Acceptance (AVSEC) harus memastikan setiap pengiriman ponsel yang dikirim, tidak terdapat gadget Vivo untuk semua tipe.

Hal itu, “dibuktikan dengan packing list yang ada dan atau pemeriksaan fisik secara acak,” demikian dikutip.