Xiaomi menghapus sub-merek ponsel premium Mi pada kuartal III. Produsen gawai ini akan merilis model gadget baru yakni Civi di Cina, pekan depan (27/9).
Perusahaan asal Cina itu mengungkapkan desain Civi melalui unggahan di akun Weibo. Berdasarkan konten ini, Xiaomi mengandalkan rancangan ponsel yang dapat bersaing dengan Vivo S dan seri OPPO Reno di pasar Tiongkok.
Xiaomi Civi akan memiliki dua varian yakni hitam dan aurora. "Civi bakal membawa teknologi pencitraan inovatif ke pasar," demikian dikutip dari Android Authority, Kamis (23/9).
Merek baru Xiaomi itu juga mengusung kemampuan kamera. Perusahaan meluncurkan Civi sebagai penerus seri sebelumnya Mi CC yang berpusat pada kamera.
Digital Chat Station mengungkapkan, seri Civi dapat berfokus pada pencitraan selfie atau kamera depan. "Menambah bukti bahwa varian ini merupakan penerus seri Mi CC," demikian dikutip.
Xiaomi mengandalkan komposisi tiga kamera belakang pada Civi. Kamera utama 64 Megapiksel (MP), ultra-wide 8 MP, dan telephoto macro 5 MP.
Untuk kamera depan atau selfie, Xiaomi menyematkan resolusi 32 MP.
Selain itu, Xiaomi mempunyai kemampuan layar refresh rate 120 Hz. Tipe layar yang Xiaomi pakai yakni AMOLED.
Lebar layar Civi 6,55 inci dengan resolusi layar 1080 x 2400 pixels.
Xiaomi Civi juga mengandalkan kemampuan cip (chipset) dari Qualcomm yakni Snapdragon 778G 5G. Cip ini diklaim dapat menunjang akses jaringan internet generasi kelima atau 5G.
Pada baterai, Xiaomi menyematkan kapasitas 4.500 mAh dengan kemampuan daya cepat pengisian atau fast charging 55W.
Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC), Xiaomi mengirim 53,1 juta smartphone pada kuartal II. Ini melonjak 86,6% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy) sebanyak 28,5 juta unit.
Civi segera dirilis setelah Xiaomi menghapus merek ponsel premium Mi mulai kuartal III. Ini bertujuan mempermudah branding.
Juru bicara Xiaomi mengatakan, setelah menghapus merek Mi, nama produk ponsel premium diganti menjadi Xiaomi. Produk elektronik lain seperti TV, laptop hingga kulkas juga tidak ada lagi yang memakai nama Mi.
Juru bicara Xiaomi mengatakan, itu merupakan langkah strategis. "Perubahan ini akan menyatukan kehadiran merek global kami dan menutup kesenjangan persepsi antara merek serta produk," kata dia dikutip dari XDA Developer, bulan lalu (24/8).
Dengan penyederhanaan branding itu, perusahaan akan menyatukan dua merek dalam satu induk. Sub-merek Xiaomi mencakup produk premium, sementara Redmi yang lebih terjangkau.
Xiaomi pertama kali mengenalkan merek Mi pada 2011. Pendiri Xiaomi Lei Jun mengatakan, Mi merupakan singkatan dari "mobile internet" dan "mission impossible". Artinya, Xiaomi sebagai perusahaan mobile internet yang ingin meraih pencapaian mustahil.