Perusahaan analitik Omdia memprediksi pasar ponsel pintar (smartphone) lipat akan tumbuh pesat tahun ini. Sementara itu, merek Samsung berpotensi menjadi penguasa pasar untuk jenis ponsel tersebut.
Menurut Omdia, akan semakin banyak perusahaan meluncurkan smartphone yang dapat dilipat. Ponsel lipat juga akan mempunyai keragaman desain dan penggunaan faktor bentuk baru. Omdia meramal, pasar smartphone lipat global tahun ini tumbuh signifikan dibandingkan tahun lalu. Kemudian, pada 2026, penjualan ponsel lipat menjadi 61 juta unit.
Omdia mengungkapkan, Samsung menyumbang lebih dari 61% pangsa pasar pengiriman smartphone lipat pada 2021. Hingga saat ini, Samsung telah mengirimkan lebih dari 10 juta unit. Menurut Omdia, dari jajaran 11 ponsel lipat teratas yang tersedia di pasar, lima di antaranya berasal dari Samsung.
"Prestasi yang cukup membanggakan bagi raksasa teknologi asal Korea Selatan," demikian dikutip dari Gizmochina, Selasa (22/3).
Kinerja Samsung terdorong oleh moncernya penjualan Galaxy Z Flip 3 dan Galaxy Z Fold 3. Samsung Galaxy Z Flip 3 menjadi merek ponsel lipat paling laris tahun lalu, dengan mengirimkan sekitar 4,6 juta unit.
Angkanya melonjak dari Galaxy Z Flip generasi sebelumnya, yang hanya terjual 1,1 juta. Omdia mencatat, moncernya kinerja Galaxy Z Flip 3 itu karena Samsung telah melakukan perubahan kecil, tetapi cukup penting. Belajar dari pendahulunya, produsen memasok tipe ini dengan memberikan harga yang jauh lebih rendah.
Begitu juga dengan Galaxy Z Fold 3 yang mencatatkan pengiriman 2,5 juta unit pada 2021. Angkanya melonjak dibandingkan Galaxy Z Fold 2 yang terjual 700 ribu unit pada 2020.
Analis utama Omdia Zaker Li mengatakan, kinerja ponsel lipat Samsung juga terdorong oleh rantai pasok. "Ini membuat Samsung memiliki keunggulan yang jelas di pasar smartphone lipat yaitu, karena Samsung memiliki Samsung Display, pembuat layar lipat nomor satu di dunia," ujarnya dikutip dari laman resmi Omdia.
Produsen ponsel lipat terbesar kedua adalah Huawei yang berhasil mengirim 900 ribu unit Huawei Mate X2. Huawei juga menyumbang 10% pangsa pasar pada 2021.
Kemudian, di posisi ketiga ada Xiaomi yang mengandalkan Mi Mix Fold dan keempat Oppo dengan Find N.
Counterpoint juga memprediksi permintaan gadget varian lipat tetap tinggi dalam jangka panjang. Senior analis Counterpoint Jene Park menyampaikan, ada tiga hal yang harus diperhatikan produsen dalam meluncurkan ponsel lipat antara lain, penurunan harga yang signifikan dengan flagships sekitar US$ 1.000 – US$ 1.500. Selain itu, Lebih banyak pemain yang merilis produk sejenis. Terakhir, Apple diperkirakan juga akan membuat ponsel lipat.
“Kami memperkirakan iPhone yang bisa dilipat akan terjadi menjelang akhir 2022 atau kemungkinan besar 2023,” kata Park dikutip dari laman resmi Counterpoint.