Ponsel dengan model lama yang dirilis zaman dulu atau biasa disebut ponsel jadul rupanya sedang mendapat perhatian besar dari para remaja di Amerika Serikat (AS). Fenomena ini terjadi karena generasi Z tersebut ingin berupaya membatasi waktu berada di depan layar atau screentime.
HMD Global, produsen ponsel Nokia terus menjual jutaan perangkat seluler yang mirip dengan yang digunakan di awal tahun 2000-an, termasuk pula feature phone, ponsel lipat atau ponsel geser tradisional yang memiliki fitur tambahan seperti GPS atau hotspot.
“Saya pikir Anda bisa melihat keberadaan feature phone pada populasi Gen Z tertentu, mereka bosan dengan layar," kata Jose Briones, influencer ponsel jadul dan moderator subreddit r/dumbphones, seperti dikutip CNBC, Selasa (4/4).
Menurut Jose, Generasi Z tersebut mengkhawatirkan potensi risiko penggunaan ponsel pintar terhadap kondisi kesehatan mental dan mereka berusaha mengurangi risiko tersebut.
Pada 2022, HMD Global berhasil menjual puluhan ribu feature phone model flip di AS setiap bulannya. Jumlah penjualan di AS pun naik pada tahun lalu. Pada saat yang sama, penjualan feature phone secara global menyusut.
Berdasarkan riset Counterpoint, hampir 80% penjualan feature phone berasal dari Timur Tengah, Afrika, dan India pada 2022. Tetapi beberapa pengamat melihat akan terjadi pergeseran angka penjualan, mengingat anak muda di AS sedang gemar menggunakan ponsel jadul atau minimalis. Ponsel jadul berpotensi memiliki masa depan yang menjanjikan di AS.
“Di Amerika Utara, pasar ponsel jadul cukup datar, tapi saya bisa melihatnya meningkat hingga 5% dalam lima tahun ke depan jika tak ada yang lain, di tengah masalah kesehatan masyarakat yang ada di luar sana,” katanya.
Perusahaan seperti Punkt dan Light turut mengikuti tren tersebut dengan menjual perangkat yang ditujukan untuk anak muda yang ingin menghabiskan waktu lebih sedikit di ponsel dan media sosial. Di YouTube, banyak pula influencer yang membicarakan ponsel jadul.
“Apa yang kami coba lakukan dengan ponsel Light bukan untuk membuat ponsel jadul, tetapi untuk membuat ponsel yang lebih disengaja — ponsel premium dan minimal — yang pada dasarnya tidak anti-teknologi,” kata Joe Hollier, co. founder Light.
Menurut Joe, keberadaan ponsel jadul ini adalah tentang secara sadar memilih bagaimana dan kapan menggunakan aspek teknologi untuk menambah kualitas hidup.