Bantu Mitra Terdampak Corona, Grab Kucurkan Rp 161 M & Gojek Rp 100 M

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi, pengemudi ojek online menunggu penumpang di kawasan Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/11/2019).
31/3/2020, 19.24 WIB

Permintaan layanan taksi dan ojek online  menurun akibat pandemi corona. Karena itu,  Grab menggelontorkan US$ 10 juta atau sekitar Rp 161 miliar untuk meminimalkan dampak penyebaran virus corona terhadap mitra. Sedangkan Gojek sudah mengumpulkan dana Rp 100 miliar.

Dana itu diperoleh dari sumbangan 25% gaji setahun co-CEO dan manajemen senior Gojek. Hasil donasi ini akan dikelola oleh yayasan yang baru dibentuk, yaitu Yayasan Anak Bangsa Bisa.

Yayasan itu bakal bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, komunitas sosial dan perkumpulan mitra pengemudi untuk menentukan cara penyaluran dana bantuan. (Baca: Pendapatan Pengemudi Taksi dan Ojek Online Anjlok 80% Akibat Corona)

“Kami berharap pembentukan Yayasan Anak Bangsa Bisa, yang telah diprakarsai oleh co-CEO Gojek Andre Soelistyo, akan meluncurkan lebih banyak inisiatif untuk mendukung ekosistem selama masa sangat sulit ini,” kata co-CEO Gojek Kevin Aluwi dalam siaran pers, Selasa (31/3).

Donasi itu berasal dari tiga sumber. Pertama, Co-CEO dan jajaran manajemen senior Gojek mendonasikan 25% dari gaji selama setahun ke depan. Kedua, anggaran kenaikan gaji tahunan seluruh karyawan akan dialihkan untuk dana bantuan ini.

Terakhir, proses akan dibentuk agar pihak lain juga dapat memberikan donasi, terutama para mitra perusahaan. (Baca: Pendapatan Pengemudi Anjlok, Petinggi Gojek Sumbang 25% Gaji Setahun)

Komisaris Utama Gojek Garibaldi Thohir menyatakan, perusahaannya aktif berkoordinasi dengan pemerintah terkait bantuan kepada masyarakat, termasuk pengemudi taksi dan ojek online.  “Saya juga mengacungkan jempol atas keputusan manajemen dan karyawan Gojek untuk membantu para mitra dengan berdonasi hingga Rp 100 miliar,” kata dia.

Hal serupa dilakukan oleh Grab. Para petinggi Grab mendonasikan 20% dari gaji. (Baca: Susul Gojek, Petinggi Grab Donasi 20% Gaji untuk Mitra Terimbas Corona)

Group CEO sekaligus Co-Founder Grab Anthony Tan mengatakan, pandemi corona berpengaruh terhadap keuangan mitra pengemudi dan merchant. “Prioritas utama kami yakni memastikan keselamatan dan keberlangsungan hidup setiap individu yang tergabung dalam platform kami,” kata dia dalam siaran pers, kemarin (30/3).

Mitra pengemudi GrabBike yang positif virus corona akan menerima bantuan keuangan Rp 1,5 juta, dan Rp 3 juta untuk GrabCar. Selain itu, mitra pengemudi GrabCar yang memiliki asuransi Mandiri In-Health dapat mengajukan klaim terkait Covid19 seperti pemeriksaan medis, konsultasi dokter, rontgen dada, dan tes darah secara berkala.

(Baca: Grab Kucurkan Rp 161 Miliar untuk Mitra Terdampak Pandemi Corona)

Decacorn asal Singapura itu pun memperluas cakupan Program Bantuan Mitra. Melalui program ini, perusahaan memberikan bantuan keuangan dan keringanan biaya sewa bagi mitra pengemudi yang dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit.

Grab juga memberikan asuransi dan dukungan pendapatan bagi mitra pengemudi yang memenuhi syarat. Selain itu, mendistribusikan lebih dari 1 juta masker dan hand sanitizer bagi mitra.

Kini, cakupan skema bantuan keuangan diperluas menjadi ke seluruh operasional Grab yakni Singapura, Thailand dan Vietnam, ke Indonesia, Malaysia, Myanmar, dan Filipina. (Baca: Corona Mewabah, Gojek & Grab Beri Pengemudi Bantuan Keuangan & Masker)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan