TikToker Populer Raup Uang hingga Rp 14 Miliar dari 1 Video Bersponsor

123RF.com/Opturadesign
Ilustrasi aplikasi video TikTok
25/2/2020, 09.37 WIB

TikToker, sebutan untuk pengguna media sosial asal Tiongkok TikTok, ternyata bisa meraup untung dari video-video pendek bersponsor yang diunggahnya. Periset dari perusahaan gim di Inggris, Online Casino, memperkirakan beberapa TikToker terkenal bakal bisa meraup pendapatan mendekati US$ 1 juta atau setara Rp 14 miliar dari satu video pendek bersponsor di masa depan.

Dikutip dari The Guardian, periset Online Casinos menyebut seorang penyanyi berusia 17 tahun dari Pennsylvania, Amerika Serikat, Loren Gray sebagai TikToker paling menjual saat ini. Ia memiliki 38 juta pengikut di Tiktok. Ia membuat video setiap hari dan telah menerima lebih dari 2 miliar tanda suka (likes).

Saat ini, ia diperkirakan bisa mendapatkan bayaran hingga US$ 197 ribu untuk satu video bersponsor yang diunggahnya. Dengan popularitasnya di TikTok, dia juga mendapatkan kontrak rekaman dengan Virgin Records dan Capitol Records.  

Tahun lalu, perusahaan makanan cepat saji asal Amerika Serikat Chipotle membayar Gray untuk berpartisipasi dalam sebuah kampanye. Kampanye tersebut menggunakan tagar #GuacDance. Kampanye tersebut berpusat pada lagu tentang guacamole dari penyanyi anak-anak Dr Jean dan menjadi viral.

Seorang aktris asal India berusia 19 tahun, Aashika Bhatia, diprediksi akan menjadi TikToker paling populer dengan 194 juta pengikut di masa depan. Saat ini, ia memiliki 14 juta pengikut, dan mendapatkan puluhan ribu pengikut baru setiap hari. Aashika mengunggah video lip-syncing dan candaan.

Periset Online Casinos memperkirakan, TikToker terkenal bisa dibayar hingga US$ 0,005 per pengikut untuk video bersponsor. Ini artinya, Bhatia bisa dibayar hingga US$ 973 ribu atau nyaris US$ 1 juta untuk setiap video bersponsor yang diunggahnya bila ia betul-betul telah mencapai 194 juta pengikut.  

Strategi Partner di agensi pemasaran Digitas UK James Whatley menyebut TikTok sebagai “barang baru” yang tengah populer dan masuk akal bila banyak perusahaan yang mau menggelontorkan uang untuk mempromosikan merek dagang atau produknya melalui TikTok. Apalagi bila melihat banyaknya uang yang telah digelontorkan untuk promosi melalui instagram.   

(Baca: Google Luncurkan Tangi, Aplikasi Mirip TikTok)

"Cara tercepat (bagi merek dagang) untuk mendapatkan perhatian di TikTok adalah dengan menggaet influencer nomor satu untuk mempromosikan barang-barangnya," kata dia seperti dilansir Ubergizmo pada Minggu (23/2).

(Baca: Demam TikTok Melanda Dunia)

TikTok, yang dimiliki perusahaan teknologi asal Tiongkok ByteDance tercatat bernilai US$ 75 miliar ketika konglomerat asal Jepang Masayoshi Son berinvestasi di perusahaan ini melalui SoftBank pada 2018. Popularitas TikTok digadang-gadang dapat mengalahkan Instagram.

Pada 2019 lalu, berdasarkan riset Sensor Tower, Instagram masih menjadi aplikasi dengan pengguna aktif terbanyak yaitu lebih dari 1 miliar pengguna. Sedangkan TikTok, menurut data AppAnnie hanya memiliki 625 juta pengguna aktif di seluruh dunia.

Pada 2019, Tiongkok menjadi pasar terbesar TikTok bersama dengan India. Di Negeri Bollywood, aplikasi media sosial itu diunduh 466,8 juta kali di App Store dan Google Play Store. Pangsa pasar terbesar ketiga TikTok yakni AS dengan jumlah unduhan 123,8 juta.