Perusahaan dompet digital (e-wallet) OVO menunjuk mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara sebagai Presiden Komisaris. Langkah ini dilakukan mereka guna memperkuat jajaran kepemimpinan OVO.
Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra mengatakan tak hanya dompet digital terbesar, OVO juga ingin jadi aset nasional yang strategis. Makanya mereka menggaet ekonom senior yang punya pengalaman sebagai pimpinan regulator lembaga keuangan.
"Pandangan beliau sangat penting. Kehadiran beliau sangat penting buat berikan guidance ke arah itu (aset strategis nasional), "kata Karaniya di Jakarta pada Rabu (19/2).
(Baca: Saingi GoPay, OVO Bisa Dipakai Bayar Kuliah dan Beri Cashback)
Mirza mengatakan dirinya berminat menjadi Presiden Komisaris karena punya minat yang besar di sektor digital ekonomi. Ia mengatakan, langkah yang bisa dilakukan setelah menjadi petinggi OVO adalah dengan cara memperkuat koridor kehati-hatian pada bidang teknologi financial (fintech).
"Saya rasa saya bisa berikan guidance di Industri kembangkan digital ekonomi dalam kehati-hatian," kata Mirza.
Mirza Adityaswara merupakan ekonom senior dan juga bankir berpengalaman di Indonesia. Ia menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia sejak 3 Oktober 2013 menggantikan Darmin Nasution yang diangkat sebagai Gubernur BI sejak 2009. Sebelumnya ia juga mengisi posisi di Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) sebagai Kepala Eksekutif.
Mirza bukan eks petinggi BI pertama yang menjadi komisaris perusahaan berbasis digital. Sebelumnya Tokopedia sudah terlebih dahulu menggaet Mantan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo sebagai Komisaris.