Kominfo Temukan 25 Hoaks tentang Virus Corona

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien pada kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/1/2020).
Penulis: Hari Widowati
3/2/2020, 12.53 WIB

Penyebaran wabah virus corona baru (2019-ncov) yang berasal dari Wuhan, Tiongkok menjadi perhatian masyarakat dunia dalam sebulan terakhir. Namun, hal ini juga membuat berita bohong (hoaks) dan disinformasi mengenai virus korona marak di berbagai media sosial.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan 48 isu yang menyesatkan masyarakat sepanjang Januari 2020. Sebanyak 25 isu yang beredar dikategorikan sebagai hoaks sedangkan 23 isu lainnya merupakan disinformasi. Berikut ini daftarnya.

Hoaks tentang virus corona

1. Kurma mengandung virus corona
Hoaks pertama yang beredar di Facebook berisi anjuran dari dokter dan menteri kesehatan di Timur Tengah untuk mencuci bersih kurma sebelum dikonsumsi. Pasalnya, kurma tersebut diduga mengandung virus corona yang berasal dari kelelawar.

Faktanya, pakar kesehatan dr. Eko Budidharmaja mengatakan, kabar itu tidak benar. Mencuci kurma sebelum dikonsumsi tidak akan mensterilkan virus. Selain itu, penularan virus corona cenderung terjadi melalui udara, khususnya dari orang-orang yang sudah terinfeksi virus ini sehingga bersin dan batuk.

2. Virus berbahaya di RSUP Dr. Sardjito
Pesan berantai beredar di media sosial WhatsApp berisi tangkapan layar (screenshot) percakapan yang mengatasnamakan Kabag OP RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Dalam pesan itu, seorang pria memberi imbauan tentang adanya virus berbahaya di RSUP Dr. Sardjito. Pesan itu juga menyebutkan, para pengemudi taksi online maupun konvensional jika menjemput penumpang harus memakai masker sehubungan dengan penyebaran virus Wuhan dari Tiongkok. Disebutkan pula dalam pesan itu bahwa ada dua orang perawat di RS tersebut telah tertular.

Dilansir dari Suara.com, Kasubag Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan, mengatakan pesan yang berisi imbauan untuk mengenakan masker ketika ke RSUP Dr. Sardjito karena rawan terjangkit penyakit menular adalah berita bohong. Pesan yang menyebutkan dua perawat tertular virus corona juga merupakan hoaks. Banu mengatakan, seluruh perawat yang bertugas di RS tersebut dalam kondisi siap siaga dan tidak ada yang tertular penyakit pasien.

3. Pasien usia 7 bulan meninggal di RSUD Dr. Soetomo karena virus corona
Di media sosial WhatsApp beredar informasi yang menyebutkan ada pasien RSUD Dr. Soetomo, Surabaya yang berumur tujuh bulan meninggal karena terserang virus corona. RSUD Dr. Soetomo melalui akun Twitternya @rsudrsoetomo membantah kabar tersebut. Sampai saat ini belum ada pasien yang menunjukkan diagnosis infeksi virus corona. RSUD mengimbau masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah terjangkit penyakit.

(Baca: Korban Meninggal Virus Corona Naik Jadi 361 Orang & 17.205 Terinfeksi)

4. Virus corona dapat dicegah dengan rutin minum air putih
Beredar pesan berantai di Whatsapp yang menyebutkan virus corona dapat dicegah dengan cara rutin minum air putih dan menjaga kelembapan tenggorokan. Pesan itu seolah-olah bersumber dari Kementerian Kesehatan.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr. Anung Sugihantono, mengatakan pesan tersebut bukan berasal dari Kemenkes. "Tidak ada rilis dari Kemkes dengan narasi seperti itu," kata Anung seperti dikutip Suara.com. Ternyata, pesan tersebut sebelumnya beredar dalam bahasa Inggris dan dinyatakan sebagai hoaks oleh Kementerian Kesehatan Singapura.

5. Sup kelelawar penyebab penyakit yang ditimbulkan virus corona
Pada 24 Januari 2020 beredar informasi di Facebook yang menyebutkan penyakit mematikan akibat virus corona disebabkan hidangan sup kelelawar yang dijual di restoran di Wuhan, Tiongkok. Unggahan di Facebook itu juga disertai foto dan video orang-orang yang tengah menikmati sup kelelawar.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto membantah kelelawar ada hubungannya dengan virus corona. "Itu adalah hoaks. Kelelawar tidak ada hubungannya dengan virus corona," ujarnya.

6. Pasien dari Malaysia meninggal mendadak di RSUD dr. Soedarso, Pontianak
Sebuah unggahan di Instagram bergambar foto Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Soedarso, Pontianak disertai keterangan yang menyebutkan seorang warga yang baru datang dari Malaysia meninggal mendadak, diduga karena virus corona.

Seperti dilansir Suarakalbar.co.id, Tim Peneliti Hoax Crisis Centre (HCC) Kalbar, menemukan informasi tersebut tidak terkait dengan virus corona. "Kami menemukan bantahan dari Kepala Dinas Kesehatan Kalbar. Informasi yang disebar tentang warga Malaysia meninggal di RSUD dr. Soeharso karena virus corona adalah hoaks," kata Ketua Umum HCC Kalbar Reinardo Sinaga.

(Baca: Dua Acara Startup Skala Asia Ditunda Karena Merebaknya Virus Corona)

7. Pasien corona di RSUD Moewardi, Solo
Pesan berantai beredar di Whatsapp menyebutkan ada pasien di RSUD Moewardi Solo yang terjangkit virus corona baru. Faktanya, berita itu tidak benar (hoaks). Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSUD Moewardi Solo, Eko Haryati, mengatakan belum ada pasien suspect virus corona di RS tersebut. RSUD Moewardi telah menyiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan jika terdapat pasien suspect virus corona di Solo.

8. Bawang putih menyembuhkan penyakit akibat virus corona
Di Facebook beredar informasi yang menyebutkan tata cara pengolahan bawang putih yang dapat menyembuhkan korban yang terinfeksi virus corona. Ahli vaksin dari OMNI Hospitals Pulomas, dr. Dirga Sakti Rambe, seperti dikutip Detikcom mengatakan klaim tersebut adalah hoaks. Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang teruji untuk mengatasi virus corona baru.

(Baca: Bukalapak dan Shopee Pantau Lonjakan Harga Masker Efek Virus Corona)

9. Ponsel Xiaomi dapat menularkan virus corona
Sebuah unggahan di media sosial menyebutkan virus corona dapat ditularkan melalui server pada telepon seluler (ponsel) Xiaomi buatan Tiongkok. Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan, virus corona tidak bisa hidup jika menempel pada benda mati.

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng Mohammad Faqih juga mengatakan, virus corona bisa menular antarmanusia melalui batuk dan bersin, serta makanan yang tercemar air liur orang yang terinfeksi virus corona. Penularan juga bisa terjadi dari hewan ke manusia.

10. Korban meninggal akibat virus corona di Singapura
Beredar pesan di HardwareZone yang menyebutkan ada satu orang korban meninggal akibat virus corona di Singapura. Kabar tersebut diklarifikasi oleh pemerintah Singapura sebagai hoaks. Berdasarkan laporan resmi WHO, ada satu korban meninggal di luar Tiongkok, yakni di Filipina pada 2 Februari 2020.

11. Virus corona disebarkan rezim Tiongkok untuk membasmi umat Islam
Pada 28 Januari 2020 beredar narasi di Facebook yang menyebutkan virus corona sengaja disebarkan rezim di Wuhan, Hubei, Tiongkok untuk membasmi umat Islam yang penyebarannya sangat banyak di wilayah tersebut. Faktanya, persebaran umat Islam di Wuhan tidak signifikan.

Mayoritas penduduk Wuhan beragama animisme. Jumlah muslim di Wuhan hanya 1,6% dari 11 juta penduduk di wilayah tersebut. Oleh karena itu, tuduhan bahwa virus corona sengaja disebarkan karena Wuhan menjadi salah satu kota dengan persebaran muslim paling besar adalah tidak mendasar.

12. Pasien virus corona di RSHS Bandung
Informasi yang beredar melalui Twitter menyebutkan di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung terdapat pasien yang positif terkena infeksi virus corona. Kabar ini dibantah oleh Staf Khusus Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia. Ia menyebutkan, kabar mengenai dua pasien yang diduga terpapar virus corona di RSHS Bandung itu adalah hoaks.

Seperti dilansir Republika.co.id, Direktur Utama RSHS Bandung, Nina Susana Dewi, mengatakan masyarakat tidak perlu resah terhadap dugaan dua pasien yang terpapar virus corona. "Informasi di luar yang menyebutkan adanya pasien positif terkena virus corona adalah hoaks," ujarnya.

WHO menetapkan status darurat kesehatan global atas penyebaran virus corona. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

13. Virus corona masuk di Palembang
Pesan berantai yang beredar di Whatsapp seolah-olah mengutip pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Palembang dr. Hj. Letizia, M. Kes, dan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Hj. Fauziah, M. Kes. Narasinya mengimbau seluruh warga Palembang untuk waspada karena virus corona sudah masuk ke Palembang.

Letizia mengklarifikasi kabar tersebut sebagai hoaks. Ia mengatakan, masyarakat harus lebih bijak menyampaikan informasi agar tidak menyebabkan keresahan di Palembang.

14. Pasien terjangkit virus corona di RSUD Tarakan
Beredar pesan di Whatsapp dengan foto dua orang petugas medis berseragam khusus warna kuning dan seorang pasien yang terindikasi terpapar virus corona di RSUD Tarakan. Informasi itu meresahkan masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara).

Halaman: