Layanan video streaming menjadi tren di banyak negara, termasuk Indonesia. Riset Opensignal menunjukkan, pengalaman video streaming di enam negara Eropa merupakan yang terbaik. Sedangkan di Indonesia masuk kategori lumayan.
Perusahaan analitik mobile itu menganalisis pengalaman video streaming pada telepon seluler (handphone) di 100 negara. Ada enam negara yang masuk kategori paling baik atau excellent yaitu Norwegia, Republik Ceko, Austria, Denmark, Hongaria dan Belanda.
Dalam menentukan skor, Opensignal menganalisis dengan matriks kualitas gambar, waktu pemuatan video, dan kecepatan pemutaran. Untuk kategori excellent yaitu 75-100, very good 65-75, good 55-65, fair atau lumayan 40-55, dan poor 0-40.
Norwegia menjadi negara dengan skor paling tinggi yaitu 78,5. Disusul Republik Ceko 77,2 dan Austria 76,7. “Skor negara-negara Eropa ini hanya berjarak satu poin,” demikian dikutip dari laporan Opensignal yang dirilis November ini, dikutip Jumat (29/11).
(Baca: Mengukur Peluang Disney+ Menerobos Dominasi Netflix)
Di Asia Tenggara, hanya Singapura yang masuk kategori sangat baik (very good). Ada juga Australia, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, dan Jepang. Lalu Myanmar, Vietnam, dan Laos masuk peringkat baik (good).
Sedangkan Indonesia, Thailand, Sri Lanka, Pakistan, Filipina, Kamboja, dan Nepal masuk kategori lumayan (fair). Hanya Afghanistan yang layanan video streaming -nya masih di kategori buruk sejak tahun lalu hingga 2019.
(Baca: Live Streaming Jadi Cara Baru Berjualan di E-Commerce)
Dari 100 negara, 59% di antaranya mengalami peningkatan layanan video streaming. Seperti Perancis naik dari kategori lumayan menjadi sangat baik. Sedangkan beberapa negara yang meningkat dari buruk menjadi lumayan yaitu Kamboja, Bangladesh, dan India.
Riset tersebut dilakukan selama Agustus sampai Oktober 2019. Ada 37,7 juta perangkat yang diteliti di seluruh dunia. Opensignal memastikan terlebih dahulu bahwa ponsel itu terhubung dengan jaringan 3G dan 4G.
(Baca: Kominfo: KPI Belum Berwenang Awasi Konten Netflix dan YouTube)