Ditinggal Nadiem, Gojek Bidik 4 Target & Ambisi Jadi Perusahaan Global

Gojek
Bos baru Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Pingit Aria
2/11/2019, 16.27 WIB

Pasca ditinggal sang CEO Nadiem Makarim yang kini menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Gojek menegaskan komitmen untuk tetap eksis dan terus tumbuh. Rencana jangka panjang perusahaan diungkapkan oleh duet Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo dalam rangkaian perayaan ulang tahun Gojek yang ke-9.

(Baca: Tantangan Gojek Setelah Kepergian Nadiem, soal Profit hingga Ekspansi)

Strategi jangka panjang yang diberi nama 'Going the Distance' tersebut bakal berfokus pada empat hal, yakni peningkatan kepuasan pelanggan, keberlanjutan bisnis, menjadi perusahaan global lewat ekspansi ke berbagai negara, dan mewujudkan Gojek sebagai tempat kerja berkelas dunia.

"Gojek akan terus membangun bisnis dengan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan melalui pendekatan berbasis produk," kata Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dalam sesi konferensi pers di Jakarta, Sabtu (2/11).

Andre menjelaskan, Gojek akan terus berfokus mengembangkan tiga pilar produk yang paling diminati pelanggan yaitu pesan-antar makanan dan minuman (Go-Food), sistem pembayaran (Go-Pay), dan transportasi (Go-Ride).

Tidak hanya itu, Andre menjelaskan, Gojek juga bakal memperkaya layanan di aplikasi supernya melalui kerja sama dengan pihak ketiga. "Kami akan berinvestasi pada sarana dan inisiatif jangka panjang yang bisa memastikan pengalaman terbaik pada aplikasi kami," katanya.

(Baca: 10 Startup Besutan Perempuan Berpeluang Masuk Ekosistem Gojek)

Fokus jangka panjang berikutnya dari Gojek adalah memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. Hal tersebut juga sebagai salah satu cara Gojek mempersiapkan diri untuk melantai di bursa saham melalui skema penawaran perdana saham alias initial public offering (IPO).

Andre menambahkan, untuk fokus berikutnya yaitu menjadi perusahaan global melalui ekspansi internasional. Targetnya dapat menaikkan rasio pelanggan internasionalnya terhadap pelanggan Indonesia hingga 50:50. Saat ini, rasio antara pelanggan internasional dengan Indonesia adalah 20:80.

"Kami perkirakan rasio tersebut paling lama terjadi dalam lima tahun ke depan. Kalau bisa lebih cepat, lebih baik," kata Andre. Pasar dalam negeri harus tetap menjadi penopang bisnis perusahaan. Berikut adalah kontribusi Gojek di Indonesia:

Saat ini Gojek sudah beroperasi di lima negara di Asia Tenggara. Selain Indonesia, negara lainnya yang sudah disambangi oleh Gojek adalah Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Ada pun, kontribusi bisnis Gojek di kancah internasional, total transaksi atau Gross Transaction Value (GTV) dalam setahun terakhir bisa mencapai US$ 1,5 miliar. 

Akan tetapi, untuk di Filipina, Gojek baru hadir dalam bentuk layanan pembayaran saja, sehingga Andre berharap layanan transportasi juga bisa hadir di sana. Selain itu, meski tidak secara gamblang menyebutkan, namun Andre juga berharap bisa masuk ke Malaysia meski masih mendapatkan penolakan.

Terkahir, fokus perusahaan untuk jangka panjang yaitu untuk menjadi tempat kerja berkelas dunia. Andre menjelaskan, dalam enam bulan terkahir ini, Gojek telah merekrut berbagai pemimpun inustri teknologi kelas dunia. Beberapa di antaranya berasal dari Silicon Valey, atau pun berasal dari Netflix, NASA, dan lainnya.

(Baca: Bentuk Forum Edukasi, GoPay Klaim Transaksi Mitra UMKM Naik 157%)

Sedangkan, Kevin Aluwi menekankan bahwa Gojek adalah pelopor super app yang telah membuktikan kesuksesan model ekosistem bisnis yang menghubungkan jutaan orang, pelanggan, mitra driver, merchant, serta penyedia layanan. “Konsep ini bahkan menjadi referensi para pemain di Industri global," katanya pada kesempatan yang sama.

Keberhasilan sistem operasi Gojek, menurutnya, dibuktikan dengan pertumbuhan total pengguna aktif bulanan yang mencapai 1,5 kali lipat dalam satu tahun terakhir.

Salah satu kesuksesan Gojek, lanjutnya, yakni berhasil menciptakan ekosistem terintegrasi antara tiga jenis aplikasi. Ketiganya meliputi aplikasi untuk pelanggan, aplikasi untuk pengemudi, dan aplikasi untuk merchant.

Sejak berdiri pada 2010, Gojek telah bertumbuh pesat dengan berbagai dampak sosial ekonomi yang luas. Dalam kurun waktu 9 tahun, Gojek berhasil menciptakan lebih dari 2 juta peluang penghasilan, menghubungkan lebih dari 500 ribu pengusaha makanan, sebagian besar UMKM ke pasar yang lebih luas.

Reporter: Ihya Ulum Aldin