Beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disebut-sebut tertarik untuk ikut memegang saham Fintek Karya Nusantara (Finarya) yang merupakan pemilik platform sistem pembayaran LinkAja. Saat ini, saham Finarya dipegang anak usaha Telkom Indonesia, yaitu Telkomsel, empat bank milik negara, Pertamina, dan Jiwasraya.
Direktur Utama Finarya Danu Wicaksana mengatakan, terdapat delapan BUMN yang tertarik bergabung, yaitu Garuda Indonesia, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Pegadaian, Tabungan dan Asuransi Pensiun (Taspen), Jasa Marga, Kereta Api Indonesia (KAI), dan Perum Damri.
"Kami masih menunggu konfirmasi dari beberapa BUMN untuk menyusul BUMN yang sudah bergabung," kata Danu ketika ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (30/9).
(Baca: GoPay, OVO, LinkAja dan DANA Ungkap Soal Strategi ‘Bakar Uang’)
Nantinya, BUMN-BUMN tersebut bakal masuk melalui penerbitan saham baru (rights issue) yang dilakukan Finarya. Adapun saat ini, Telkomsel memegang 25% saham FInarya. Kemudian, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia mengempit saham masing-masing 20%, PT Bank Tabungan Negara dan Pertamina masing-masing 7%, dan Asuransi Jiwasraya 1%.
Danu mengatakan, yang dicari dari masuknya BUMN ini bukan sekadar dana segar, melainkan sinergi untuk penetrasi LinkAja. "Karena sebelum ini, tidak bisa dipenetrasi. Tapi karena mereka (BUMN lain) jadi pemegang saham, jadi terbuka (penetrasi)," kata Danu menambahkan.
(Baca: LinkAja Target 1 Juta Pengguna Pakai LinkAja Syariah Tahun Depan)
Adapun jika mengacu pada keterbukaan informasi yang diunggah oleh Telkom di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 Juli 2019, komposisi kepemilikan saham Finarya ke depan direncanakan menjadi Telkomsel 25%, Bank Mandiri 17,03%, BRI 17,03%, BNI 17,03%, BTN 6,13%, Pertamina 6,13%, Jiwasraya 1%, Danareksa 0,63%, dan investor BUMN lain 10,02%.