Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) siap membantu Malaysia dalam investigasi bocornya data penumpang Malindo Air. Apalagi kebocoran tersebut menyangkut perusahaan Indonesia yakni Lion Air Group.
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Dirjen Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil investigasi otoritas di Malaysia, tempat di mana kebocoran data terjadi.
"Kami akan koordinasi dengan negara tetangga dan ASEAN. Kalau kira-kira dibutuhkan, siap membantu," ujar Semuel saat ditemui di kantor Kominfo, Kamis (19/9).
(Baca: Jutaan Data Penumpang Bocor, Kominfo Panggil Lion)
Semuel mengatakan, reputasi Lion Air tengah dipertaruhkan akibat kasus ini. Makanya pemerintah berinisiatif untuk membantu maskapai milik Rusdi Kirana tersebut. “Kami akan pelajari, apakah ada instansi tertentu yang ingin menurunkan reputasi perusahaan di Indonesia," ujarnya.
Jika ikut membantu, Kominfo bisa menggunakan Peraturan Menteri (Permen) Kominfo Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik. Namun, sanksi yang bakal dikenakan kepada pelaku masih menunggu hasil investigasi.
"Kami lihat (seberapa besar) kadar kesalahannya, dilihat dari pelanggarannya serta aturan hukumnya," ujar Semuel.
Malaysia juga memiliki undang-undang terkait perlidungan data pribadi. Sehingga, siapa pun yang mengakses data secara ilegal bakal dikenakan sanksi pidana. "Ini yang tengah kami selidiki, siapa yang bertanggung jawab," ujarnya.
Lion Air Group saat ini masih menginvestigasi bocornya data penumpang bersama instansi berwenang guna mengungkap titik kelemahan yang mengakibatkan kebocoran. Apalagi, data-data yang tersebar dan viral itu belum jelas karena identitasnya ditutup.
(Baca: Akui Data Penumpang Bocor, Malindo Air Lakukan Investigasi)
Managing Director Lion Group Daniel Putut Kuncoro Adi belum mengetahui berapa jumlah data penumpang Indonesia yang bocor. Ini karena belum ada laporan ke Lion terkait kebocoran data yang dialami. Namun, Daniel memastikan saat ini penyimpanan data dalam kondisi aman.
"Belum (ada yang melapor) sampai saat ini," ujar Daniel.
Sebelumnya situs BleepingComputer, Selasa (17/9) mengungkap puluhan juta data pelanggan dari dua maskapai penerbangan yang dikelola Lion Air, yakni Malindo Air dan Thai Lion Air telah bocor dalam sebulan terakhir. Data itu meliputi identitas, nomor paspor, alamat, hingga nomor telepon penumpang.
Rincian data penumpang kedua maskapai tersebut diunggah dan disimpan oleh Amazon Web Services (AWS) selaku penyedia layanan data eksternal. Basis data pertama memiliki 21 juta catatan yang meliputi identitas penumpang, pemesanan, alamat pelanggan, nomor telepon, dan email.