Gaet Pluang, Bukalapak Luncurkan Fitur Cicil Emas Mulai 1 Gram

Cindy Mutia Annur | Katadata
Co-Founder Pluang Claudia Kolonas dan Head of Investment Solution Bukalapak Dhinda Arisyiya dalam peluncuran produk Cicil Emas di Jakarta, Rabu (18/9)
18/9/2019, 15.42 WIB

Bukalapak meluncurkan fitur baru Cicil Emas sebagai bagian dari pengembangan fitur Buka Emas di platformnya. Fitur tersebut hasil kerja sama dengan startup teknologi finansial (fintech) investasi emas Pluang.

Head of Investment Solution Bukalapak Dhinda Arisyiya mengatakan, investasi emas cocok dilakukan saat ini. Apalagi, harga emas dalam setahun terakhir terus naik. Maka itu, perusahaan bersama Pluang meluncurkan fitur Cicil Emas dan berharap dapat membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk berinvestasi dengan mencicil emas.

Perusahaan membidik pengguna fitur dari kalangan milenial, pekerja produktif, hingga ibu rumah tangga. Dhinda optimistis lewat fitur ini, pengguna fitur Buka Emas di Bukalapak bisa naik 10% tahun ini. Per Juli lalu, pengguna fitur Buka Emas diklaim telah mencapai 2,5 juta, sedangkan pengguna platform Bukalapak mencapai 65 juta.

"Kami targetkan pertumbuhan mencapai double digit hingga akhir tahun karena kami optimistis pengguna (fitur) Buka Emas semakin lama semakin banyak," ujar Dhinda saat Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (18/9).

(Baca: Susul Bukalapak dan Tokopedia, Shopee Siap Luncurkan Reksa Dana)

Ia menjelaskan, pengguna bisa mulai mencicil emas dengan jumlah minimum 1 gram dengan tenor cicilan tiga hingga 24 bulan. Besaran cicilan akan disesuaikan dengan tenor dan jumlah besaran emas yang akan diinvestasikan.

"Keuntungan dalam fitur ini adalah pengguna bisa mengunci harga emas di awal sehingga (besaran) cicilan tetap akan mengikuti harga tersebut," ujarnya. Dengan demikian, ketika harga emas berfluktuasi dalam beberapa waktu mendatang pengguna tidak terimbas pada besaran cicilannya.

Co-Founder Pluang Claudia Kolonas mengatakan, fitur Cicil Emas telah mendapat lisensi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti). Dengan demikian, ia memastikan keamanannya terjamin. Sebab, emas juga disimpan di bursa berjangka, bukan disimpan di kantor perusahaan.

"Kami pastikan ada pihak independen yang menyimpan emas dari masing-masing pengguna sehingga kami tetap bisa menjaga keamanan dan memastikan bisa dipercaya dari sisi konsumen," ujarnya.

(Baca: Fintech Australia, Raiz Invest Tawarkan Reksadana Receh bagi Milenial)

Claudia mengatakan, nantinya pengguna pun dapat mengambil emas fisik dari hasil cicilannya tersebut."(Pengambilan emas) semudah melakukan order di situs Bukalapak, nantinya (emas) akan dikirim secara langsung ke rumah pengguna," ujarnya. Meski demikian, kedua perusahaan tetap menjamin keamanan pengiriman emas melalui pengiriman barang secara asuransi dengan perusahaan logistik seperti JNE.

"Karena kami sadar bahwa emas itu termasuk barang berharga sehingga kami ingin memastikan, tidak hanya keamanan penyimpanan emas itu sendiri namun juga ketika penarikan emas secara fisik juga kami pastikan pengiriman dilakukan oleh instansi yang kompeten untuk delivery emas," ujarnya.