Layanan telepon dan SMS atau pesan singkat di Papua sempat terganggu, lantaran infrastruktur milik operator diduga dirusak. Kini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat kedua layanan komunikasi itu berangsur pulih.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu mengatakan, hanya beberapa lokasi yang layanan telepon dan SMS sudah normal. “Tidak semua wilayah,” kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (30/8).
Ia menegaskan bahwa kementeriannya tidak memblokir layanan telepon dan SMS di Papua. Kementeriannya menduga, ada sekelompok masyarakat yang memutus kabel fiber optik milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Hal itu berdampak terhadap sepertiga layanan komunikasi Telkomsel di wilayah itu.
(Baca: Telkomsel: Layanan Telepon dan SMS di Papua Berangsur Pulih)
Saat ini, layanan telepon dan SMS berangsur pulih karena Telkomsel mengalihkan trafiknya. Karena ada keterbatasan jaringan imbas kerusuhan di Papua, maka tidak semua wilayah layanan komunikasinya sudah normal.
Sedangkan layanan data atau akses internet masih diblokir sejak Rabu (21/8) lalu. “Statusnya masih sama untuk internet,” kata Pria yang akrab disapa Nando itu.
Nando menjelaskan bahwa kebijakan memblokir internet di Papua berdasarkan keputusan Bersama kementerian terkait lainnya. Di antaranya Kementerian Kominfo, Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Kepolisian, TNI dan lembaga lain terkait keamanan nasional.
Karena itu, perlu ada koordinasi antarpihak terkait untuk dapat membuka akses internet di Papua. “Kami yang memantau (penyebaran) hoaksnya. Kemudian, situasi di lapangan itu ditentukan bersama, terutama aparatur keamanan," katanya.
Berdasarkan catatan Telkom, layanan komunikasi milik Telkomsel sudah tersedia di sekitar 70% wilayah Jayapura, Papua. Lalu, di Sentani dan Abepura, layanan sudah normal.
(Baca: Menkominfo Sebut Ada yang Potong Kabel Telkom di Jayapura)
Saat ini, perusahaan masih melakukan perbaikan atau recovery atas infrastruktur yang rusak akibat kerusuhan di Papua. Kantor pelayanan pelanggan TelkomGroup di Jayapura yang dibakar kemarin (29/9) pun tidak beroperasi.
Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan, perusahaan terus berkoordinasi dengan aparat keamanan seperti TNI dan Polri setempat guna memastikan asset perusahaan aman. “Bantuan pengamanan dalam rangka mengamankan proses recovery infrastruktur dan layanan yang terdampak juga dilakukan,” katanya.
Telkom juga sudah mengaktifkan pusat krisis (crisis center) regional di Makassar dan Jakarta, guna memantau keadaan karyawan. “Kami akan terus memantau dan mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dari peristiwa Jayapura terhadap aset dan layanan Telkom Group,” kata dia.
(Baca: Telkom Amankan Aset Setelah Gedung Terbakar dalam Kerusuhan Jayapura)