Pasca Gempa Banten, Telkomsel Pastikan Layanannya Berjalan Normal

ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN
Warga memungut tiang kayu rumahnya yang rusak akibat diguncang gempa di Kampung Karoya, Mandalawangi, Pandeglang, Banten, Sabtu (3/8/2019). Menurut data BPBD Banten satu orang meninggal dan sebanyak 112 rumah rusak berat dan ringan dengan rincian di Lebak sebanyak 12 rumah, di Pandeglang 91 rumah, dan di Serang 9 rumah rusak akibat gempa berkekuatan 7,4 SR yang terjadi Jumat (2/8) malam.
3/8/2019, 15.15 WIB

Telkomsel menyampaikan, layanan telekomunikasi di sekitar wilayah terdampak gempa bumi bermagnitudo 6,9 di Banten tetap berjalan normal. Layanan ini meliputi akses komunikasi, baik telepon, sms, maupun data.

Vice President Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan secara intensif terhadap kualitas dan kapasitas jaringan, terutama di wilayah pesisir Pandeglang dan Lampung Barat.

"Atas nama Telkomsel, kami menyampaikan doa semoga masyarakat di sekitar wilayah terdampak gempa dapat segera pulih seperti sedia kala," ujar Denny seperti dikutip berdasarkan keterangan tertulis, Sabtu (3/8).

(Baca: Mewaspadai Potensi Gempa Bumi Besar di Selat Sunda)

Sekitar pukul 21.35 WIB semalam, BMKG mencabut status peringatan tsunami dan memutakhirkan data terakhir gempa bumi menjadi magnitudo 6,9. Pusatnya terletak pada koordinat 104,75 derajat set bujur timur (BT) dan 7,32 derajat lintang selatan (LS), pada kedalaman 48 kilometer (km) di bawah permukaan laut, berjarak 164 km arah barat daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Pusat gempa berada di wilayah Samudra Hindia di sebelah selatan Selat Sunda. Dari lokasi dan kedalaman hiposenter, gempa bumi ini termasuk jenis dangkal akibat deformasi batuan di dalam Lempeng Indo-Australia.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan