Platfrom pembayaran digital Go-Pay kini bisa digunakan untuk pembayaran belanja gim dan aplikasi di Google Play Store. Solusi ini bisa menjadi alternatif bagi pengguna Android sehingga mereka tak perlu lagi menggunakan kartu kredit untuk bertransaksi di sistem operasi (OS) tersebut.
SVP Digital Product Go-Pay Timothius Martin mengatakan, kolaborasi tersebut merupakan yang pertama bagi Google Play dengan platform uang elektronik di Indonesia. Menurutnya, Go-Pay akan melengkapi jenis opsi pembayaran di Google Play di mana selama ini kartu kredit menjadi yang paling umum digunakan.
"Padahal baru sebagian kecil saja masyarakat Indonesia yang memiliki kartu kredit. Nah, kami ingin memberikan akses yang lebih mudah bagi mereka yang tidak punya kartu kredit agar tetap bisa menikmati berbagai aplikasi dan hiburan yang tersedia di Google Play," ujar Timothius melalui siaran pers, Selasa (30/7).
Ia melanjutkan, riset GDP Venture Indonesia Digital Landscape tahun 2018 menyebut bahwa terdapat sekitar 150 juta pengguna internet di Indonesia, di mana 90% di antaranya adalah pengguna smartphone. Tercatat, sebanyak 91% pengguna smartphone tersebut menggunakan OS Android.
(Baca: Donasi Digital Melalui Go-Pay Naik 400 Kali Lipat dalam Setahun)
"Kami harap dengan kehadiran Go-Pay di Google Play, pengguna Android di Indonesia kini bisa semakin mudah berbelanja aplikasi atau melakukan in-app purchase tanpa harus menggunakan kartu kredit," ujarnya. Ia juga berharap, kemudahan tersebut juga dapat menjangkau anak-anak muda yang tidak memiliki kartu kredit namun tetap bisa memanfaatkan aplikasi-aplikasi di Google Play.
Apalagi, menurut penelitian dari FT Confidential Research Mobile Payment, DailySocial dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta YouGov, saat ini Go-Pay disebut menjadi uang elektronik yang paling banyak digunakan di Indonesia.
"Dengan jangkauan pengguna Go-Pay yang luas ini, kami pun berharap akan ada lebih banyak masyarakat yang bisa menikmati aplikasi-aplikasi di Google Play sehingga mereka bisa menjalani hobi dan kebutuhan sehari-harinya,” ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia yang melakukan pembelian di toko aplikasi seperti Google Play Store cukup potensial. Menurut riset dari We Are Social dan Hootsuite tahun 2019, total pengeluaran masyarakat Indonesia untuk belanja mobile apps selama 2018 mencapai US$ 313,6 juta.
(Baca: LinkAja Hadir di Gojek, Go-Pay Optimistis Transaksi Tak Tergerus)
Bahkan, menurut data TechCrunch pada Juli 2019 menyebut bahwa Google Play sendiri mengalami peningkatan jumlah pengunduhan (install) aplikasi selama awal tahun ini sebesar 16,4% dengan aplikasi yang paling banyak diunduh adalah media sosial.
Sedangkan, gim masih menjadi daya tarik utama bagi pengguna OS tersebut yang melakukan belanja aplikasi atau in-app purchase. Pada awal tahun ini, tercatat transaksi belanja aplikasi untuk gim di Google Play mengalami pertumbuhan sebesar 16,8%.
Gim yang bisa diakses di Google Play pun termasuk gim yang diterbitkan oleh penerbit internasional seperti PUBG Mobile, Mobile Legends, serta Free Fire yang merupakan gim paling populer di Indonesia saat ini. Tidak ketinggalan, ada pula pula gim lokal seperti Tahu Bulat, Juragan Terminal, dan Pixel Superheroes.
"Kemudahan pembayaran dengan Go-Pay diharapkan juga dapat turut membantu memaksimalkan potensi serta perkembangan aplikasi dan games dari penerbit lokal," ujar Timothius.
(Baca: Dikritik Kepala BKPM, Gojek dan 3 Unicorn: Semua Investasi Masuk ke RI)