Rudiantara Jelaskan Proses Blokir Konten Vulgar Youtuber Kimi Hime

Katadata/Cindy Mutia Annur
Ilustrasi. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjelaskan proses pemblokiran konten Youtuber Kimi Hime.
Penulis: Desy Setyowati
26/7/2019, 19.54 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara menegaskan, instansinya telah menghubungi YouTuber Kimi Hime sebelum memblokir konten. Ia berharap, perempuan dengan nama asli Kimberly Khoe itu menyesuaikan unggahannya dengan tatanan nilai masyarakat Indonesia.

Rudiantara menyatakan penilaian setiap orang terhadap norma yang berlaku berbeda-beda. "Saya dengan anak saya yang milenial, value-nya juga beda. Tapi kami berpatokan ke masyarakat umum yang sebesar-besarnya," kata Rudiantara usai acara Ulang Tahun Blibli.com ke-8 di Jakarta, Jumat (26/7).

(Baca: Youtuber Kimi Hime Raih Miliaran per Tahun dari Konten yang Buat Heboh)

Karena itu, ia berharap Kimi Hime mau menyelaraskan konten-kontennya dengan norma yang berlaku di Indonesia. Apalagi, ada beberapa penonton YouTube-nya yang merupakan anak-anak. "Saya tidak tahu jumlahnya berapa (penonton di bawah umur), sedikit atau banyak kan berpengaruh juga. Jadi kami utamakan pembinaan," katanya.

Secara umum, dia menegaskan bahwa kementeriannya bakal memberitahukan konten-konten apa saja yang dianggap bermasalah kepada pemiliknya ataupun platform. Hal seperti ini juga pernah dilakukan Kementerian Kominfo terhadap TikTok dan Telegram.

Lagipula, Kementerian Kominfo hanya meminta Google menangguhkan tiga video Kimi Hime karena dianggap vulgar. Selain itu, ada enam konten lainnya yang diminta untuk dibatasi penyebarannya. "Kami juga tidak mengatakan dia salah. Oke kami undang, bicarakan baik-baik. Kami kan tidak otoriter," kata Rudiantara.

(Baca: Kontennya Diblokir Kominfo, Youtuber Kimi Hime Minta Bantuan Jokowi)

Halaman: