Lembaga riset asal Inggris, Kantar, mencatat pangsa pasar ponsel pintar (smartphone) Huawei di lima negara Eropa turun 2% secara tahunan (year on year/yoy) per Kuartal II-2019. Negara yang dimaksud adalah Prancis, Jerman, Inggris, Italia, dan Spanyol.
Penurunan terbesar terjadi setelah Huawei masuk dalam daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan di Amerika Serikat (AS). “Kantar juga mencatat pangsa pasar Apple di Eropa dan AS juga turun 2,4% pada Kuartal II 2019,” demikian dikutip dari Tech Spot, kemarin (18/7).
Huawei juga sempat memperkirakan, penjualan ponselnya turun 40 juta unit setelah masuk daftar hitam perdagangan AS. “Dari penurunan nyaris 2% di lima negara Eropa, yang terdalam terjadi pada Juni ke Mei 2019 sebesar 9%,” kata Direktur Kantar Consumer Insights Dominic Sunnebo dikutip dari Android Authority.
(Baca: Setelah Kalahkan Apple, Huawei Berpeluang Menyalip Samsung)
Ia mencatat, Samsung dan Xiaomi merupakan produsen smartphone yang paling diuntungkan atas sanksi kepada Huawei tersebut. Hanya, lembaga tersebut tidak menyebutkan besaran pangsa pasar kedua produsen smartphone itu di Eropa.
Meski begitu, menurut kajian Kantar, beberapa pemilik Huawei memilih untuk menunggu dan melihat situasi ketimbang mengganti ponselnya. Hal itu bisa dilihat dari peningkatan penjualan Samsung, Apple, dan Xiaomi yang tidak terlalu di AS.
Huawei juga bukan satu-satunya yang tertekan perang dagang AS-Tiongkok. Apple kehilangan sepertiga dari keuntungannya di Tiongkok, karena ada sentimen negatif setelah AS memberikan sanksi kepada Huawei
(Baca: Penjualan Turun, Huawei Prediksi Pendapatan Anjlok Rp 429 Triliun)
Kantar pun melakukan riset terkait penjualan Apple terhadap 38 ribu konsumen sejak kuartal akhir tahun lalu. Hasilnya, loyalitas merek Apple turun dari 92% menjadi 70%. Sebagai perbandingan, satu dari empat orang yang berdagang Iphone beralih ke Android.
Pendiri Huawei Ren Zhengfei sempat menyampaikan bahwa pengiriman smartphone secara global turun sekitar 40% selama Juni lalu. Hal ini disebabkan oleh masuknya Huawei dalam daftar hitam perdagangan di AS.
Huawei memperkirakan pengiriman smartphone secara global turun 40 hingga 60 juta tahun ini. Karena itu, Huawei memprediksi pendapatan menurun sekitar US$ 30 miliar atau Rp 429 triliun dalam dua tahun ke depan.