Fokus Produk Terbaru, Xiaomi Hentikan Produksi Mi Max dan Mi Note

Xiaomi
Ilustrasi produk Xiaomi Mi6. Xiaomi bakal menghentikan produksi dua ponsel pintarnya (smartphone), Mi Max dan Mi Note, tahun ini.
Editor: Sorta Tobing
25/6/2019, 11.54 WIB

Xiaomi bakal menghentikan produksi dua ponsel pintarnya (smartphone), Mi Max dan Mi Note, tahun ini. Perusahaan menempuh langkah itu karena Xiaomi akan fokus pada produk terbarunya.

CEO Xiaomi Lei Jun mengatakan, perusahaan akan fokus pada tiga seri produk smartphonenya, yakni Xiaomi  Digital Series (Xiaomi 9 dan Xiaomi 9SE), Xiaomi Mix Series, dan Xiaomi New Series CC.. “Tidak ada rencana untuk (memproduksi) Mi Max dan Mi Note baru,” ujar Lei seperti dikutip dari GSM Arena, Jumat (21/6).

Sementara, Redmi akan fokus pada smartphone dengan fitur penting dan harga yang lebih terjangkau. Tercatat, total telah ada enam produk Redmi yang dirilis sejak menjadi merek tersendiri. Adapun keenam ponsel Redmi tersebut adalah Redmi 7A, 7, Note 7, Note 7 Pro, K20, dan K20 Pro.

Seri Mi Max populer dengan tampilan besar dan daya tahan baterainya sementara Mi Note adalah lini menengah atas Xiaomi. Pengenalan garis Redmi K20 dapat dilihat sebagai penerus spiritual untuk rentang Mi Note tetapi tidak adanya pembangkit tenaga baterai layar besar seperti garis Mi Max tidak membuat lubang di kategori ponsel besar.

(Baca: Xiaomi Jadikan Redmi sebagai Brand Independen)

Xiaomi Produksi 10 Juta Ponsel Pintar di Indonesia

Xiaomi mencatat, perusahaannya sudah memproduksi 10 juta gawai di Indonesia sejak Februari 2017. Xiaomi mengklaim, pencapaian ini mencerminkan komitmennya untuk menyediakan gawai yang sesuai dengan konsumen di Indonesia.

“Kami sangat senang melihat perangkat Xiaomi menerima tanggapan positif dari konsumen Indonesia. Terlebih lagi Indonesia merupakan salah satu pasar penting kami secara global,” ujar Head of Southeast Asia and Country Head Xiaomi Indonesia Steven Shi pada April lalu.

Pabrik Xiaomi terletak di Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau. Pada Februari 2017, perusahaan bekerja sama dengan PT Sat Nusapersada (Sat Nusa) untuk merakit smartphone 4G di Indonesia. Hal ini sejalan dengan peraturan tentang Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Xiaomi pun telah mempekerjakan lebih dari seribu karyawan lokal, yang bertugas merakit, mengemas hingga mengontrol kualitas gawai. Steven mengatakan, perusahaannya berambisi untuk mengembangkan bisnis dengan fokus pada teknologi, inovasi, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

(Baca: Redmi Note 7 Dirilis di Indonesia, Dibanderol dengan Harga Rp 2 Jutaan)

Untuk itu, Xiaomi mengembangkan program akselerasi, seperti pelatihan bahasa, komputer, dan berbagai keterampilan non-teknis (soft skill) lainnya. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan daya saing karyawan.

Ponsel yang pertama kali dirakit Xiaomi di pabrik tersebut adalah Redmi 4A. Lalu, Xiaomi membuat Redmi Nte 4, Redmi 4X, Mi A1, Redmi Note 5A, dan Redmi 5A sepanjang 2017. Tahun lalu, Xiaomi merilis Redmi Note 5A Prime, Redmi 5, Redmi 5 Plus, Redmi Note 5, Redmi S2, Pochophone 1, Redmi 6, Redmi 6A, Mi A2, Mi A2 Lite, Redmi Note 6 Pro, dan Mi 8 Lite.

Reporter: Cindy Mutia Annur