Teknologi di sektor jasa keuangan terus berkembang. Tidak hanya membayar tol, berbelanja, dan membayar berbagai tagihan secara digital, kini beramal juga bisa dilakukan menggunakan uang elektronik. Donasi digital namanya.
Aktor sekaligus aktivis dakwah, Cholidi Asadil Alam, salah satu yang menyambut baik inovasi teknologi tersebut. Sedekah digital diharapkan bisa mempermudah kegiatan berdonasi bagi masyarakat. Dia sendiri juga merasakan manfaatnya terutama donasi dengan cara scan kode QR (quick response).
Cholidi berharap layanan tersebut mampu memperluas penghimpunan dan penyaluran dana amal sehingga menjangkau pelosok negeri. Pemeran Azzam dalam film Ketika Cinta Bertasbih ini juga sedang menjajaki kerja sama dengan salah satu penyedia donasi digital.
“Insyaalloh kerja sama dengan GO-PAY untuk anak-anak yatim yang saya bina sendiri. Rumah tempat menampung mereka akan dijual, saya harap bisa sinergi dengan GO-PAY galang dana untuk beli rumah itu,” kata Cholidi kepada Tim Publikasi Katadata.
(Simak infografik: Transaksi Digital Ubah Pola Konsumsi Masyarakat)
Hal tersebut diceritakannya tatkala ditemui sebelum mengisi kajian Ramadan yang diselenggarakan GO-PAY dengan Masjid Al-Bina Gelora Bung Karno, Jakarta, belum lama ini. Ya, GO-PAY alias PT Dompet Anak Bangsa merupakan penyedia layanan donasi digital di Indonesia.
Masjid Al-Bina sendiri merupakan satu dari sedikitnya 300 organisasi/rumah ibadah yang bekerja sama dengan GO-PAY dalam pelaksanaan layanan donasi digital. Untuk bersedekah, pengguna cukup scan kode QR saja.
“Infaq digital sekaligus untuk menghindarkan masjid dari tindak yang tak diinginkan (pencurian dana amal). Kami kerja sama dengan GO-PAY sejak akhir November 2018. Dana terkumpul khusus sejak Februari Rp 23 juta, ini seratus persen tidak dipotong,” tutur Pengurus Masjid Al-Bina Tri Wicaksono.
(Baca juga: Cerita Kebiasaan Minum The Kaum Pekerja di Jakarta)
PT Dompet Anak Bangsa, anak usaha PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, menjadi jembatan bagi seluruh pengguna aplikasi on-demand GOJEK untuk menyalurkan donasi. Selain itu, uang elektronik ini juga bisa digunakan untuk menunaikan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS).
Kepala Komunikasi Korporat GO-PAY Winny Triswandhani menyatakan, layanan donasi digital menjadi salah satu program andalan selama Ramadan 2019. “Rata-rata masjid mengalami kenaikan donasi dua kali lipat sejak menerima donasi lewat kode QR GO-PAY,” katanya.
Mekanisme digital membuat pengumpulan donasi publik menjadi lebih mudah, aman, transparan, dan tepat sasaran. GO-PAY pun tak mengenakan biaya tambahan kepada penggunanya maupun pengelola dana amal, seperti masjid.
Potensi Donasi
Sejak Mei 2018 hingga Februari 2019, donasi digital GO-PAY yang berhasil terkumpul mencapai Rp 13 miliar dari 131.000 donatur. Program GO-PAY For Good ini membuat ratusan yayasan dan lembaga bisa menjangkau lebih banyak donatur.
Co-Chair Badan Pengarah Filantropi Indonesia Erna Witoelar mengatakan bahwa potensi donasi di Indonesia cukup besar. “Nilainya mencapai Rp 200 triliun tetapi yang terkumpul secara terorganisir baru sekitar Rp 6 triliun per tahun,” ucapnya.
Guna memaksimalkan potensi tersebut, GO-PAY memberikan edukasi dan sosialisasi kepada berbagai organisasi tentang pemanfaatan sedekah digital. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan manfaat teknologi dalam upaya pengumpulan donasi.
GO-PAY menjadi penghubung utama antara pengguna yang hendak berdonasi dengan lembaga pengelola dana amal. Layanan donasi digital ini sejalan dengan misi perusahaan menghadirkan teknologi untuk memudahkan kehidupan sekaligus memberikan dampak sosial kepada masyarakat.
(Baca juga: Pengusaha Mikro Minta Penyedia Layanan Uang Elektronik Siaga)
Kemudahan yang ditawarkan GO-PAY tak hanya berupa sedekah digital. Pengguna uang elektronik ini juga bisa menyalurkan salam tempel lebaran. Tak hanya itu, mencari tempat makan untuk buka puasa bersama (bukber) juga menjadi lebih mudah berkat fitur “Nearby”. Bahkan, patungan bukber pun tidak ribet lagi karena ada fitur “Chat” antar teman. Ya, berkat GO-PAY, hidup menjadi lebih mudah.