Perusahaan telekomunikasi asal Tiongkok Huawei Technology catat pendapatannya naik sebesar 39 % dibandingkan kuartal I tahun lalu, yakni sebesar CNY 179,7 atau sekitar Rp 377 triliun. Perusahaan tersebut berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur, meningkatkan kualitas dan efisiensi tata kelola operasional, dan memberi andil atas diraihnya performa bisnis di kuartal tersebut.
Di kuartal I 2019, Huawei mencatat telah menjual 59 juta unit ponsel pintar (smartphone). Sementara, menurut lembaga riset Strategy Analytics, perusahaan yang berasal dari Shenzhen, Cina itu, menjual 39,3 juta unit ponsel pintar pada Kuartal I 2018. Laba bersih Huawei juga tercatat naik sebesar 8 % pada kuartal I 2019. Meski tak menyebutkan berapa laba bersih tahun lalu, namun perusahaan tersebut mengklaim angka itu lebih tinggi dari periode yang sama.
(Baca: Huawei Seri P30 Resmi Dirilis, Konsumen Rela Antre Lama)
Pada 2018, Huawei sempat mengalami penurunan pendapatan pada kuartal I dan II. Pendiri Huawei Ren Zhengfei mengatakan bahwa perusahaannya akan mendapatkan peningkatan penjualan sebesar 15% untuk jenis peralatan jaringan pada kuartal selanjutnya. Adapun, Huawei menargetkan peningkatan penjualan mencapai 70% pada kuartal I 2019.
"Angka-angka ini menunjukan bahwa perusahaan kami masih terus tumbuh, bukannya menurun," ujar Ren seperti dikutip dari Reuters, Senin (22/4).
Sepanjang tahun 2019, Huawei memprediksikan akan terjadi pagelaran teknologi 5G secara besar-besaran di seluruh dunia. Menurut Huawei, hal ini membuka peluang bagi Grup Bisnis Carrier Huawei untuk terus menggenjot pertumbuhan mereka.
Tak hanya itu, perusahaan itu telah mengirimkan lebih dari 70 ribu BTS 5G ke seluruh pasar di seluruh dunia. Sementara, pada Mei mendatang, Huawei menargetkan dapat mengirimkan setidaknya 100 ribu BTS 5G.
(Baca: Huawei Proyeksi 2,8 Miliar Orang Akan Adopsi 5G pada 2025)
Di kuartal pertama tahun ini, Grup Bisnis Enterprise Huawei meluncurkan sebuah digital platform dan mengumumkan strategi baru melalui 'Huawei Inside' atas komitmennya dalam membangun terwujudnya negara Tiongkok yang berbasis digital.
Selain itu, grup bisnis tersebut juga berhasil menggelar Wi-Fi 6 access point pertama di dunia yang telah didorong oleh teknologi 5G. Huawei tercatat sebagai perusahaan yang telah mengunakan produk-produk Wi-Fi 6 dengan jumlah terbanyak di seluruh dunia.
Adapun, Huawei juga menyuguhkan inovasi-inovasi baru, seperti Huawei Cloud. Layanan tersebut memungkinkan dibangunnya hybrid cloud yang menyuguhkan solusi-solusi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Inteligence/AI). Tercatat, Huawei Cloud telah digunakan oleh lebih dari satu juta pengguna dan pengembang perusahaan.