Qlue Ajak Pemuda dari 34 Provinsi Jadi Agen Smart City

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Sejumlah kendaraan terjebak macet di ruas jalan bebas hambatan atau Tol, kawasan Cawang UKI, Jakarta, Senin (18/3). Pertumbuhan jumlah motor dan mobil di Jakarta mencapai 12 persen per tahun atau berkisar 5.500 hingga 6000 unit per hari dan kepadatan jalanan di Ibu kota disebabkan oleh tingginya pengguna kendaraan pribadi.
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
28/3/2019, 19.11 WIB

Qlue bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI  (Kominfo) menyelenggarakan acara Smart Citizen Day di The Tribrata, Jakarta. Qlue mengajak 34 perwakilan dari tiap provinsi untuk menjadi agen perubahan.

Smart Citizen Day merupakan perayaan dampak sosial positif yang telah diinisiasi oleh Qlue sejak awal berdiri pada 2016 lalu. Qlue terus mengambil inisiatif untuk mengenalkan smart city kepada masyarakat khususnya di luar Jakarta untuk meningkatkan partisipasi warga agar menjadi smart society.

"Kami mengadakan Smart Citizen Day untuk memperkenalkan berbagai pemanfaatan solusi teknologi smart city berbasis Artificial Intelligent (AI), Internet of Things (IoT) serta integrasi data untuk menangani permasalahan kota, instansi dan perusahaan multi industri yang dapat diaplikasikan untuk proses pengambilan keputusan," ujar Rama Raditya dalam siaran pers, Kamis (28/3).

Rama juga mengatakan tujuan lain diselenggarakannya Smart Citizen Day adalah mendapatkan agen baru dari tiap daerah untuk menggerakkan komunitas di daerahnya masing-masing dengan memanfaatkan teknologi informasi.

(Baca: Teknologi Jadi Kunci Pengembangan Smart City)

Qlue juga mengajak 34 pemuda yang mewakili setiap provinsi di Indonesia untuk melakukan Deklarasi Smart Citizen. Tujuannya adalah para pemuda ini akan mendorong pembangunan daerahnya menjadi smart city guna mewujudkan Indonesia sebagai smart nation.

"Saya berkomitmen mendukung terwujudnya Indonesia sebagai smart nation, melalui karya, kontribusi, dan gerakan sosial,” kata Biondi Sandasima, perwakilan dari deklarator Smart Citizen dari Sulawesi Tengah.

Smart Citizen Day dihadiri lebih dari 1.500 orang dan 20 pembicara dari pemerintah dan pemimpin bisnis untuk memberikan inspirasi bagi masyarakat. Kegiatan deklarasi juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Darmin mengungkapkan budaya gotong royong mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan teknologi informasi. "Penetrasi internet serta peningkatan jumlah kota pintar di Indonesia, pemerintah menargetkan terciptanya 1.000 startup digital serta pertumbuhan e-commerce mencapai 50% tahun depan," ujarnya.

(Baca: Empat Sektor Digital Diproyeksi Tumbuh Pesat hingga 2020)

Kementerian Komunikasi dan Informatika juga memiliki program Gerakan 100 Smart Cities untuk mewujudkan Indonesia menjadi Smart Nation. Rudiantara menjelaskan, besarnya arus informasi digital harus membuat masyarakat lebih pintar dalam menyaring informasi, apalagi jika pesannya diteruskan kepada orang lain.

Dia menambahkan, pemerintah juga ingin meningkatkan literasi digital masyarakat, khususnya untuk generasi muda. "Deklarator 34 perwakilan provinsi dapat menjadi agen perubahan sehingga mampu menggerakkan komunitas daerah masing-masing," kata Rudiantara.

Qlue adalah aplikasi yang membantu menghubungkan masyarakat dengan pemerintah. Qlue bekerja berdampingan dengan pemerintah Jakarta dalam menerapkan konsep smart city pertama di Indonesia dan telah bekerja sama dengan sektor keamanan, kota mandiri, pemerintah, penanggulangan pasca-bencana, industri dan lain-lain.

Reporter: Michael Reily