Transaksi GrabFood Diklaim Tumbuh Delapan Kali Lipat dalam Setahun

KATADATA | Ajeng Dinar Ulfiana
Driver Grab memarkirkan motornya di parkiran khusus Grab , Mall FX, Jakarta Selatan (22/11).
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
22/2/2019, 16.14 WIB

Penyedia layanan on-demand Grab mencatat, jumlah pengiriman makanan dan minuman melalui GrabFood tumbuh delapan kali lipat sejak Januari 2018 hingga Januari 2019. Sejalan dengan hal itu, Grab pun menggandeng empat restoran cepat saji untuk memperluas layanan GrabFood.

Keempat restoran itu adalah Wendy’s Indonesia, Baskin Robbins Indonesia, The Coffee Bean & Tea Leaf Indonesia, dan TASTY Kitchen. Dengan begitu, pengguna GrabFood bisa memesan makanan dan minuman di 400 gerai milik keempat restoran di 22 kota di Indonesia.

Head of GrabFood Indonesia Eu Gene Hong mengatakan, kemitraan ini menjadi bukti kemampuan dan pertumbuhan pesat layanannya di Indonesia. "Kami berkomitmen untuk menjadi layanan pesan-antar makanan yang andal di Indonesia," ujar dia dalam siaran pers, Jumat (22/2).

Menurutnya, layanan pesan-antar makanan GrabFood merupakan yang tercepat di Indonesia. Sebab, rata-rata durasi pengantaran 29 menit. “Pelanggan dapat menikmati santapannya selagi hangat," kata Eu Gene.

(Baca: Grab Uji Coba Layanan Bajaj di DKI Jakarta)

Selain itu, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mencatat pendapatan mitra-pengemudi Grab naik hingga 40% karena layanan GrabFood. Sementara itu, pendapatan inkremental mitra GrabFood naik hingga 88% setelah lima bulan bergabung.

"Pertumbuhan bisnis GrabFood telah jauh melampaui kompetitor pada 2018," ujarnya.

Ia menegaskan, Grab akan memperluas layanan GrabFood dan mengembangkan jaringan dapur satelit (cloud kitchen) di Indonesia. "Kami siap menjadi layanan pesan-antar makanan #1 di Asia Tenggara pada 2019," kata Ridzki.

Secara keseluruhan, GrabFood hadir di 178 kota di Indonesia. Sementara, layanan Grab lainnya seperti Grab Bike dan Grab Car sudah hadir di 222 kota di Indonesia. Grab hadir di 336 kota di delapan negara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.

(Baca: Temui Luhut, CEO Grab Siap Bawa Mobil Listrik ke Indonesia)

Berdasarkan survei Kantar yang dirilis pada Januari 2019, GrabFood menjadi layanan pesan-antar makanan yang paling banyak digunakan di Ho Chi Minh City dan Hanoi, Vietnam. Sebanyak 68% responden mengaku paling sering menggunakan GrabFood. Lalu, 19% responden menggunakan layanan Delivery Now by Foody.Vn dan 1% Go-Food by Go-Viet.

President Director of  Wendy’s Indonesia, Baskin Robbins Indonesia, The Coffee Bean & Tea Leaf Indonesia dan TASTY Kitchen Jakarta Fransiscus Sumampow menambahkan, perusahaannya ingin memperluas jangkauan konsumen melalui GrabFood. "Kami bersemangat dengan kolaborasi ini dan siap memberikan pengalaman lebih kepada para pelanggan," ujar dia.

Sementara itu, layanan pesan-antar makanan milik Gojek yakni Go-Food sudah merangkul 400 ribu mitra di Indonesia. Go-Food juga sudah membuka Go-Food Festival di 30 titik di berbagai kota di Indonesia.

Total transaksi (gross transaction value/GTV) Go-Food mencapai US$ 2 miliar sepanjang 2018. Dengan begitu, Gojek pun mengklaim Go-Food sebagai menjadi layanan pesan-antar makanan terbesar di Asia Tenggara.

Reporter: Desy Setyowati