Gojek Cari Penasihat Keuangan untuk Galang Modal Baru Rp 28 Triliun

Arief Kamaludin|Katadata
Foto replika pendiri dan CEO Go-Jek Indonesia, Nadiem Makarim, di salah satu stand Gojek.
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Yuliawati
15/2/2019, 15.26 WIB

Penyedia layanan on-demand Gojek dikabarkan tengah mencari penasihat keuangan untuk membantu penggalangan dana. Saat ini, Gojek tengah mencari tambahan modal sebesar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28 triliun.

Pada awal 2019, Gojek disebut-sebut sudah memeroleh tambahan modal US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun dari Google, JD.com, dan Tencent, serta beberapa investor lainnya termasuk Mitsubishi Corporation dan Provident Capital. Jika tambahan modal sebesar US$ 2 miliar diperoleh, maka Gojek mendapat investasi US$ 3 miliar atau Rp 42 triliun di 2019.

Salah seorang sumber yang mengetahui rencana ini menyampaikan, Gojek meminta salah satu bank investasi untuk membantu penggalangan dana. "Gojek mencari investasi US$ 2 miliar, yang secara total bisa mencapai US$ 3 miliar dalam putaran pendanaan ini," sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Jumat (15/2).

(Baca juga: Gojek Tunjuk Mantan Konsultan McKinsey Pimpin Bisnis di Singapura)

Meski begitu, total pendanaan yang diperoleh pada akhirnya tergantung dari investor. Namun, Gojek enggan berkomentar mengenai hal ini.

Halaman: