Grab Kumpulkan Pendanaan Rp 43,4 Triliun Sebelum Akhir 2018

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
6/12/2018, 09.45 WIB

Aplikasi berbagi tumpangan Grab akan mengumpulkan investasi sebesar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 43,4 triliun sebelum tutup tahun. Sejauh ini, US$ 2,7 miliar telah masuk ke kantong Grab dari putaran pendanaan terbarunya.

“US$ 3 miliar sebelum tahun baru. Kami sedang mengusahakannya," ujar Presiden Grab Ming Maa dalam wawancara eksklusif dengan CNN Business, Rabu (5/12).

Grab yang bermarkas di Singapura memang tengah giat terus mengumpulkan investasi untuk memantapkan posisinya di Asia Tenggara menjelang kedatangan Go-Jek. Grab berniat untuk mendominasi layanan transportasi dan finansial di Asia Tenggara yang jumlah pendudukny mencapai 600 juta jiwa. 

Selain  Indonesia dan Singapura, Grab juga telah beroperasi di Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Kamboja. Sementara Go-Jek yang mendominasi pasar ojek online di Tanah Air kini memang sedang menyasar pasar Vietnam, Singapura, Filipina dan Thailand.

(Baca juga: Tantang Grab, Go-Jek Mulai Uji Coba Aplikasi di Singapura)

Maa juga menyatakan bahwa Grab akan melipatgandakan investasi yang didapatkannya pada tahun depan. Namun, ia mengakui kalau perusahaannya hingga saat ini belum mengantongi laba. 

Sumber pendanaan baru Grab yang terakhir dipublikasikan adalah investasi US$1 miliar dari Toyota (TM) Juni lalu. Total pendanaan US$ 3 miliar ini akan membuat total valuasi (nilai perusahaan) Grab mencapai lebih dari US$ 11 miliar (Rp158,6 triliun).

Grab juga tak hanya ingin dikenal sebagai perusahaan transportasi semata. Maa mengatakan Grab ingin menjadi "platform gaya hidup harian" dengan memperluas layanan ke bidang-bidang lain seperti pembayaran digital dan layanan perawatan kesehatan.

(Baca juga: Persaingan Sengit Grab dan Go-Jek Bangun Aplikasi Super)