Pertumbuhan startup di bidang financial technology (fintech) pembayaran, pendidikan, dan kesehatan dinilai potensial pada 2019. Ketiganya diproyeksi bakal menjadi primadona yang menarik investasi bagi perusahaan-perusahaan modal ventura.
Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menyampaikan, perkembangan fintech pembayaran di Indonesia saat ini sangat pesat. "Bisa dilihat dari perkembangan OVO dan Go-Pay yang terus tumbuh," ujarnya dalam konferensi tahunan GoStartupIndonesia Scale Con 2018 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (3/12).
Menurutnya, layanan fintech pembayaran sangat tinggi penggunaannya (use cases). Misalnya, bisa digunakan untuk pembayaran e-commerce, retail, hingga membeli voucher gim.
Di samping itu, ia juga melihat bahwa startup di bidang pendidikan dan kesehatan sangat potensial. Ia mencontohkan, Ruangguru merupakan startup pendidikan yang East Ventures biayai. "Pasarnya (Ruangguru) cukup besar," kata dia.
(Baca juga: Bekraf Arahkan Lebih Banyak Startup Masuk Papan Akselerasi Khusus BEI)
Principal At Kearney Shekhar Cauchan pun menyatakan hal senada. Menurut dia, hal ini wajar mengingat ada banyak lini yang bisa digarap fintech di Indonesia. Hanya, ia menggaris bawahi bahwa fintech sudah banyak menerima modal tahun ini.
Maka, gelombang pendanaan berikutnya adalah untuk startup di bidang kesehatan dan pendidikan yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. "Tren ke depan saya kira mulai menyasar (startup) pendidikan dan kesehatan. Itu adalah super kunci," kata dia.
Sementara, Senior Consultant ANGIN Meredith Peng menambahkan, selain ketiga sektor tersebut, startup di bidang agrikultur juga bakal tumbuh. "Agrikultur di bidang teknologi seperti penggunaan Internet of Things (IoT) saya kira spesifik di Indonesia cukup menjanjikan," ujarnya.