Perusahaan ride hailing asal Singapura, Grab, menggandeng MasterCard untuk menyediakan jasa kartu kredit kepada pelanggan mereka. Pertama kali diluncurkan di Singapura dan Filipina pada awal 2019, layanan ini akan mencakup seluruh wilayah operasional Grab di Asia Tenggara.
Senior Managing Director, Grab Financial Reuben Lai menyatakan, kerja sama ini akan menjadi sebuah gebrakan. “Kami akan meluncurkan dompet elektronik (e-wallet) pertama dari Asia Tenggara yang diterima di seluruh dunia,” ujarnya melalui siaran pers.
Melalui kerja sama ini, Grab dan Mastercard akan membidik 400 juta populasi di Asia Tenggara yang selama ini belum mendapat akses perbankan. Dengan layanan ini, pelanggan yang tidak memiliki kartu kredit dapat memanfaatkan jasa layanan prabayar secara digital tanpa perlu memiliki rekening di bank.
(Baca juga: Persaingan Sengit Grab dan Go-Jek Bangun Aplikasi Super)
“Kemitraan dengan Grab ini secara signifikan meningkatkan jangkauan kami di Asia Tenggara dan sejalan dengan tujuan kami memperluas pembayaran digital di semua lini kegiatan ekonomi," kata Rama Sridhar, Executive Vice President – Digital & Emerging Partnerships and New Payment Mastercard.
Grab saat ini tercatat memiliki 110 juta pengguna di Asia Tenggara. Sementara jaringan MasterCard yang memiliki setidaknya 3 juta gerai di kawasan yang sama. sebut Mastercard.
Grab akan memanfaatkan jasa kartu kredit ini secara fisik maupun virtual melalui aplikasinya. Nantinya, pelanggan dapat mengisi ulang kartu mereka menggunakan uang tunai melalui merchant, agen, atau pengemudi melalui platform GrabPay.
Tidak hanya untuk memesan kendaraan saja, konsumen dapat memanfaatkan kartu kredit ini untuk membeli produk dan jasa lainnya secara online. Adapun Grab sendiri telah mengembangkan bisnisnya, sebagai sebuah perusahaan teknologi, dari jasa pengiriman makanan serta paket, hingga layanan keuangan seperti kredit sekaligus alat pembayaran digital.