Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali menyelenggarakan Bekraf Financial Club dan kali ini fashion muslim. Pelaku usaha di sub sektor ini dipertemukan dengan 50 perwakilan perbankan dan penyedia modal non-perbankan.

Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan sub sektor fashion menyumbang 56 % terhadap total ekspor dari sektor ekonomi kreatif pada 2016. Belum lagi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi sub sektor fesyen mencapai Rp 166 triliun atau 18 % dari total produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif pada tahun itu.

Alhasil, sub sektor mode menjadi kontributor terbesar kedua bagi PDB ekonomi kreatif pada 2016. “Saya melihat potensi besar dari sisi pemasaran produk fashion di Tanah Air. Kami mengajak para bankir, pelaku industri keuangan non-bank, dan regulator keuangan memahami karakteristik bisnis fashion,” kata Triawan dalam siaran resminya yang diterima Katadata.co.id, Selasa (21/8).

(Baca juga: Bekraf Kirim 8 Merek Kriya Ikut Pameran di New York)

Menurut dia, sub sektor fashion muslim mempresentasikan bisnis alami dari rantai nilai subsektor mode yakni kreasi, produksi, dan pemasaran. Untuk itu, Bekraf menggelar Bekraf Financial Club supaya pelaku sub sektor fashion muslim mendapat permodalan yang tepat.

“Kami berharap, industri keuangan dapat mencari skema pendanaan yang sesuai dengan kebutuhan permodalan para perancang desain dan pelaku di rantai nilai bisnis fashion,” kata Triawan.

Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo menambahkan, masyarakat Timur Tengah sudah mengenal gaya berbusana muslim Jakarta atau Jakarta Style. Hal ini menunjukan besarnya pasar mode muslim di Timur Tengah. “Dengan bantuan pembiayaan perbankan dan non- perbankan, pelaku sub sektor fashion muslim bisa mengembangkan bisnisnya,” ujar dia.

Dalam ajang Bekraf Financial Club kali ini, Bekraf mengundang Creative Director Anemone Hannie Hananto, Creative Director PT Sessa Gasimandea Monika Jufry, Founder gadiza.co.id dan warnahitam.com Rosie Rahmadi. Pelaku ekonomi kreatif sub sektor mode muslim ini diminta menjelaskan potensi bisnis tersebut kepada para pemodal.

(Baca pula: Bekraf Boyong 14 Merek Fesyen Cari Mitra dan Investor di Singapura)

Saat ini, Bekraf menaungi 16 subsektor ekonomi kreatif yaitu aplikasi dan pengembangan game, arsitektur dan desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, dan fashion. Selanjutnya ada film, animasi video, fotografi, kerajinan tangan (kriya), kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni‎ rupa, televisi, dan radio.