Pekan ini menandai sebuah capaian besar bagi Apple. Perusahaan yang didirikan oleh mendiang Steve Jobs itu menjadi perusahaan teknologi pertama yang valuasinya mencapai US$ 1 triliun, atau sekitar Rp 14.400 triliun.
Pada Rabu (1/8) lalu, Apple mempublikasikan kinerja keuangan yang positif dan melebihi ekpektasi analis di kuartal III tahun fiskal 2018. Sehari setelahnya, sarga saham produsen iPhone itu terdongkrak naik hingga akhirnya menyentuh angka US$ 207,05 per unit. Dengan harga saham sebesar itu, valuasi Apple pun tembus US$ 1 triliun.
(Baca juga: Uni Eropa Denda Google Rp 72 Triliun Akibat Android)
Dalam memo internalnya kepada karyawan, CEO Apple, Tim Cook menyatakan bahwa torehan ini merupakan sebuah capaian yang patut dibanggakan, meski bukan yang terpenting. "Kinerja keuangan ini merupakan buah dari inovasi Apple. Kita harus tetap mengutamakan produk dan konsumen," katanya, seperti dikutip Reuters, Kamis (2/8) waktu Amerika Serikat.
Apple berhasil mendahului perusahaan-perusahaan rivalnya, seperti Amazon, Alphabet (perusahaan induk Google), Facebook dan Microsoft. Dua raksasa teknologi dari Tiongkok, Alibaba dan Tencent pun disebut-sebut bakal menyusul valuasi Apple.
(Baca juga: Pertama kali dalam 3 Tahun, Valuasi Microsoft Lampaui Alphabet)
Bagaimanapun, Apple bukan perusahaan pertama yang memiliki valuasi US$ 1 triliun. Pada 2007, perusahaan minyak dan gas PetroChina yang dimiliki pemerintah Negeri Tirai Bambu telah mencapainya. Meski, valuasi PetroChina sendiri kini telah kembali menurun dan terakhir bernilai kurang dari US$ 500 miliar, di bawah Alibaba.