Beberapa tahun lalu, Ramadan bisa diidentikkan dengan banjir iklan sirup dan aneka biskuit di berbagai media. Tahun ini, tren tersebut mulai bergeser. Perusahaan-perusahaan digital seperti Tokopedia, Go-Jek, Grab hingga Traveloka jor-joran beriklan.
Riset Nielsen Indonesia menunjukkan, perusahaan kategori layanan online mengalokasikan Rp 223 miliar untuk belanja iklan saat jeda iklan (commercial break) di televisi. "Jumlah tersebut meningkat 76% dibanding sebelum Ramadan 2018," kata Executive Director Media Business Nielsen Indonesia Hellen Katherina dalam siaran pers yang diterima Katadata, Rabu (6/6) sore.
Tak heran memang bila belanja iklan layanan online meningkat saat Ramadan, karena pola berbelanja masyarakat mulai beralih dari konvensional ke digital. Konsumen tercatat menghabiskan waktu 3 jam 17 menit untuk mengakses internet. Peningkatan penggunaan internet tertinggi terjadi setelah buka puasa, sebesar 12%.
"Produk yang paling banyak dibeli saat berbelanja online adalah makanan dan minuman, kebutuhan rumah tangga, baju, dan keperluan bepergian," ujar Hellen.
(Baca juga: Transaksi Belanja Online Diprediksi Naik 100% Saat Ramadan)
Di bawah kategori jasa online, iklan produk minuman, seperti kopi dan teh ‘hanya’ mengalokasikan Rp 119 miliar untuk beriklan atau meningkat 54% dibandingkan periode sebelum Ramadan. Begitu pun belanja iklan kategori jus dan sirup mencapai Rp 101 miliar atau meningkat 447% dibandingkan bulan sebelumnya. Kategori minuman siap minum juga mengalokasikan belanja iklan sebesar Rp 70 Miliar atau tumbuh 110%.
Lalu, yang lainnya adalah kategori material bangunan dengan belanja iklan Rp 66 Miliar atau meningkat 114%. Secara keseluruhan, belanja iklan pada saat jeda tumbuh 7% dibanding Ramadan 2017.