Raksasa teknologi Microsoft mengumumkan mengakuisisi platform coding GitHub senilai US$ 7,5 miliar atau setara Rp 104 triliun. Dalam pernyataan resmi CEO Microsoft Satya Nadella, proses akuisisi ini ditargetkan rampung pada akhir 2018.

GitHub merupakan platform yang populer di antara para pengembang perangkat lunak hingga menjadi gudang kode komputer. Apple, Amazon, Google, dan banyak perusahaan teknologi besar lainnya menggunakan GitHub.

Microsoft sendiri merupakan menggunakan GitHub. Saat ini ada lebih dari 1.000 pekerja yang secara aktif mengkontribusikan kode kepada GitHub.

Ada sekitar 85 juta penyimpanan kode yang ada di GitHub, dan 28 juta developer  yang berkontribusi terhadap kode-kode tersebut. Inilah yang membuat GitHub menarik bagi Microsoft.

(Baca juga: Merugi tapi Valuasinya Naik, Fenomena Bisnis Digital Indonesia)

“Setiap industri, dari pengobatan, pertanian, pendidikan, hingga perbankan akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi,” kata Nadella. Ia menambahkan, “Karya para developer akan mengendalikan dan mempengaruhi proses bisnis di semua lini usaha.”

Kini, GitHub akan dipimpin oleh CEO Nat Friedman, yang merupakan pendiri Xamarin. Ia akan nantinya akan melapor pada pimpinan Cloud serta Artificial Intelegence Microsoft, Scott Guthrie. Sementara CEO dan salah satu pendiri GitHub, Chris Wanstrath, didapuk menjadi tim teknis Microsoft yang juga berada di bawah Guthrie.

"Microsoft adalah perusahaan yang mengedepankan developer, dan dengan menggabungkan 'kekuatan' dengan GitHub, kami telah memperkuat komitmen kami untuk kebebasan para developer, juga keterbukaan dan inovasi," kata Nadella, dalam pengumuman akuisisi tersebut.

(Baca juga: Saingi Amazon, Alibaba Cloud Luncurkan Data Center di Indonesia)

Ke depannya, tampaknya GitHub akan berjalan secara terpisah seperti halnya LinkedIn yang juga diakuisisi Microsoft. Ini dilakukan oleh Microsoft untuk menjaga kepercayaan dari para developer. Walau begitu, integrasi antara alat dan layanan developer Microsoft dan GitHub tampaknya akan dimulai.

Reporter: Pingit Aria