Pertama kalinya sejak tiga tahun lalu, valuasi perusahaan teknologi Microsoft melebihi perusahaan induk Google yakni Alphabet. Alhasil, perusahaan besutan Bill Gates itu menjadi perusahaan teknologi dengan valuasi terbesar ketiga setelah Apple dan Amazon.

Sebagaimana dikutip dari The Verge pada Rabu (30/5), kapitalisasi pasar Microsoft kini senilai US$ 753 miliar atau setara Rp 10.542 triliun. Sementara Alphabet, kapitalisasinya sebesar US$ 739 miliar atau setara Rp 10.346 triliun. Hanya, keberhasilan Microsoft melampaui nilai induk Google ini bisa jadi bersifat sementara.

Sejak Satya Nadella menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) pada 2014 lalu, harga saham Microsoft  terus meningkat hingga lebih dari dua kali lipat. Nadella membawa Microsoft kembali fokus pada teknologi lintas platform, cloud, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan headset realitas campuran.

(Baca juga: Merugi tapi Valuasinya Naik, Fenomena Bisnis Digital Indonesia)

Intinya, Microsoft tidak lagi fokus pada strategi menerapkan windows di segala perangkat. “Kami tengah menjalankan transformasi besar-besaran,” kata Nadella kepada CNBC, awal Mei 2018 lalu.

Karena fokus pada beragam bisnis, pendapatan Microsoft pun tumbuh lebih naik. Di awal tahun ini, divisi windows, surface, dan game menyumbang 35% terhadap total pendapatan. Bagian cloud berkontribusi 30%. Lalu sisanya disumbang dari divisi kantor dan produktivitas. 

Sementara Google, sebanyak 90% pendapatannya berasal dari iklan. Kendati begitu, valuasi Microsoft masih lebih kecil dibanding Apple senilai US$ 923 miliar atau Rp 12.922 triliun dan Amazon sebesar US$ 782 miliar atau Rp 10.948 triliun. Sekitar 60% pendapatan Apple hanya berasal dari penjualan iPhone.

(Baca juga: Saingi Amazon, Alibaba Cloud Luncurkan Data Center di Indonesia)

Adapun saat ini harga saham Microsoft mendekati US$ 100 atau sekitar Rp 1,4 juta per saham. Beberapa analis percaya, bahwa bisnis cloud milik Microsoft bisa berlipat ganda dalam beberapa tahun ke depan. Dengan begitu, kapitalisasi pasar Microsoft bisa mendekati US$ 1 triliun atau setara Rp 14.000 triliun.

Reporter: Desy Setyowati