Ajang The 1st Next Indonesia Unicorn (NextICorn) International Summit di Nusa Dua, Bali selama dua hari berhasil melaksanakan 1.035 pertemuan antara startup lokal dan investor. Kementerian Komunikasi dan Informatika memfasilitasi ajang Nexitcorn dengan harapan investor menanamkan modal ke perusahaan startup dan melahirkan unicorn baru.
Lead Coordinator of NextICorn Ridzki Syahputera mengatakan, frekuensi pertemuan yang terjadi cukup tinggi, karena jumlah peserta di bawah 200.
"Startup tak perlu mencari dana ke Tiongkok dan Eropa, cukup mengundang investor ke sini," kata Ridzki, usai acara Nexitcorn, Kamis (10/5).
(Baca juga: Empat CEO Unicorn Bagi Rahasia Sukses di Ajang NextICorn di Bali)
Namun, pertemuan yang digelar tak otomatis menghasilkan kesepakatan bisnis antara startup dan investor. Kedua belah pihak masih perlu waktu lebih lama untuk merealisasi kesepakatan.
Dalam pertemuan dua hari pada 9-10 Mei 2018, terdapat 94 pendiri startup dari 70 startup nasional dan 98 investor dari 67 perusahaan modal ventura yang mengikuti kegiatan ini.
Sebanyak 13 startup mencari dana di atas US$5 juta atau sekitar Rp 70 miliar, di antaranya Tanihub, Ralali, Adskom, Agate, Kata.ai, dan Ruangguru.com.
Beberapa investor asing hadir dalam ajang Nexitcorn di antaranya Sequoia Capital asal Amerika Serikat, serta Tencent dan Fosun International asal Tiongkok. Adapun dari investor lokal yakni East Ventures, Alpha JWC, Convergence, Ideosource dan Kejora.
Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan ajang Nexticorn sebagai upaya pemerintah menjadi fasilitator. "Mengubah perannya yang bukan lagi hanya sebagai regulator, melalui fasilitasi pertemuan antara investor international dan nasional dengan startup yang berpotensi besar menjadi unicorn," kata Rudiantara.
(Baca juga: Kisah Unik Investor Amerika Pertama Kali Suntik Go-Jek dan Tokopedia)
Dari antusiasme para peserta, Rudiantara optimistis pada 2019 nanti akan ada satu perusahaan startup yang menjadi unicorn atau memiliki di atas US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Saat ini terdapat empat startup unicorn yakni Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.
"Melihat animo yang luar biasa tinggi dari investor dalam dan luar negeri, apalagi melihat dari event Nexticorn ini," kata dia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)Thomas Lembong menyatakan investasi sektor ekonomi digital termasuk startup merupakan kedua terbesar setelah sektor smelter.
Pemerintah menyadari rasio kegagalan startup mencapai 90%, oleh karena itu akan menerapkan kebijakan yang longgar (light touch) dan perlindungan atas inovasi melalui safe harbour.
“Kelonggaran yang membuka ruang inovasi dan percobaan untuk membuat inovasi menjadi nyata,” kata Lembong.