Sejuta Data Bocor, Facebook Klaim Tetap Banyak Manfaat

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Vice President and Public Policy Facebook Asia Pacific Simon Milner (kanan) mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/4).
Penulis: Desy Setyowati
17/4/2018, 13.59 WIB

Setelah masyarakat internasional dihebohkan oleh kebocoran 87 juta data pengguna Facebook di dunia, kabar tersebut mendera Indonesia. Dari jumlah itu, 1,1 juta data yang dicuri Cambridge Analytica berasal dari pemakai di Indonesia. Walau demikian, Facebook Indonesia meyakinkan bahwa masih banyak manfaat bagi penduduk Indonesia ketika menggunakan layanan perusahaan jejaring sosial asal Amerika Serikat itu.

Manfaat besar ini, kata Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari, terlihat dari data pemakaian Facebook. Setidaknya, 62 persen pengguna Indonesia terhubung ke satu halaman bisnis. Tak heran bila para pengguna bisa memanfaatkan platform tersebut untuk berbisnis. (Baca juga: Data 1 Juta Pengguna Facebook Indonesia Bocor, Anda Termasuk?).

Sementara itu, 45 persen pengguna terhubung ke halaman bisnis yang terintegrasi dengan anggota Facebook di negara lain. “Lebih dari 115 juta masyarakat Indonesia mengakses Facebook,” kata Ruben saat rapat dengar pendapat umum dengan Komisi I DPR di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Berdasarkan riset Morning Consult, dua dari tiga Usaha Kecil dan Menengah (UKM) membangun bisnis di Facebook. Sebanyak 67 persen dari UKM itu di antaranya mengaku sudah mampu mempekerjakan banyak karyawan. Lalu, 80 persen penjualannya meningkat karena berdagang di jejaring sosial ini. Tak hanya itu, 85 persen UKM percaya bahwa platform ini memungkinkan mereka menyasar konsumen di negara lain. 

Kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Ruben juga menyampaikan bahwa 89 persen UKM menyatakan bahwa Facebook membantu menarik perhatian pelanggan. Dari jumlah itu, 63 persen UKM mengabarkan bahwa menggunakan Facebook untuk bertransaksi dengan konsumen setiap harinya. Dan separuh lebih masyarakat menggunakan Facebook untuk mencari pekerjaan.

(Baca pula: Kominfo Siapkan Peringatan Terakhir Sebelum Facebook Diblokir)

Khusus untuk Indonesia, kata Ruben, Facebook bekerja sama dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini menggelar program “Pahlawan Ekonomi” guna memberi pelatihan kepada UKM. Ruben mencontohkan pemilik Diah Cookies, Diah Arfianti, sebagai contoh sukses dari program tersebut. “Diah bisa menafkahi keluarga setelah suaminya kehilangan pekerjaan,” ujar Ruben. 

Selain itu, dia menjabarkan manfaat Facebook Group untuk membantu kelompok yang membutuhkan di Indonesia. Misalnya, Grace Melia yang membangun komunitas dan dukungan bagi para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Ruben menilai hal itu sebagai kontribusi Facebook bagi masyarakat Indonesia.

(Lihat pula: Kominfo Temukan Kuis Serupa Cambridge Analytica di Facebook Indonesia).

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan Facebook memiliki manfaat tertentu bagi masyarakat. Akan tetapi, ia mengimbau masyarakat memakai media sosial buatan dalam negeri untuk menjalin hubungan dengan teman ataupun berbisnis. Kalau pun sudah ada pelanggan atau keperluan penting sehingga harus menggunakan Facebook, “Saya minta hati-hati.”