Mark Zuckerberg Angkat Bicara Soal Kebocoran Data Facebook

Chris Ratcliffe/PA Wire/dpa
Mark Zuckerberg
Penulis: Pingit Aria
22/3/2018, 19.51 WIB

Beberapa hari setelah merebaknya skandal pencurian data oleh Cambridge Analytica, CEO Facebook Mark Zuckerberg akhirnya angkat bicara. Melalui akun Facebook, Zuckerberg pun mengkonfirmasi kebobolan data yang dialami perusahaan, dan langkah-langkah perbaikan yang dilakukannya.

Ia menyatakan bahwa Facebook bertanggung jawab untuk melindungi data penggunanya. Ia juga telah mencari tahu apa yang terjadi dan memastikan kejadian serupa tak terulang. "Kami telah membuat kesalahan, masih ada banyak hal yang harus dilakukan, dan kami harus melakukannya," ujarnya, Rabu (21/3) waktu California.

Zuckerberg kemudian menjelaskan apa yang terjadi secara kronologis. Pada 2007, ia mengembangkan Facebook sebagai media sosial. Di mana, pengguna bisa berbagi informasi pribadi dengan teman-teman dalam jejaringnya.

Pada 2013, seorang peneliti dari Universitas Cambridge, Aleksandr Kogan menciptakan sebuah aplikasi berisi kuis kepribadian yang diujikan kepada sekitar 300 ribu pengguna Facebook. Zuckerberg mengakui bahwa pada saat itu, metode yang digunakan memungkinkan Kogan untuk mengakses data jutaan teman-teman pengguna aplikasinya.

(Baca juga:  Jokowi hingga Menteri Susi jadi Tokoh Favorit di Twitter)

Selanjutnya, pada 2014, Facebook mengubah cara kerja platform-nya untuk mencegah penyalahgunaan data. Orang-orang seperti Kogan tak lagi bisa mengakses data pengguna, selain mereka yang memang menginstal aplikasinya. Pengembang juga harus mengajukan permintaan resmi untuk mengakses data sensitif dari pengguna.

Masalahnya, pada 2015, Facebook mendapat informasi dari jurnalis The Guardian bahwa Kogan telah membagi data yang dimilikinya dengan Cambridge analytica tanpa sepengetahuan pengguna. Facebook pun meminta mereka untuk menghapus semua data curian itu

Zuckerberg mengatakan, Facebook akan mengambil langkah-langkah untuk lebih membatasi akses pengembang ke data pengguna. Facebook juga akan memperkenalkan alat yang akan membantu pengguna mencabut izin aplikasi yang mengakses data mereka. Alat ini akan muncul di bagian atas halaman 'News Feed' pada bulan depan.

"Saya yang memulai Facebook, dan pada akhirnya saya yang bertanggung jawab dengan apa yang terjadi di platform kami. Kami akan belajar dari pengalaman ini untuk menjaga keamanan platform kami dengan lebih baik dan membuat komunitas kami lebih aman bagi semua orang," kata Zuckerberg.

(Baca juga: Waspadai Akun Robot Media Sosial di Tahun Politik)

Facebook memang sedang terlibat masalah yang cukup pelik. Cambridge analytica, konnsultan politik yang terlibat dengan kampanye pemenangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dilaporkan mengakses informasi dari sekitar 50 juta pengguna Facebook tanpa sepengetahuan mereka.

Akibat kasus ini, saham Facebook anjlok 10% dan kehilangan hampir US$ 50 miliar dalam beberapa hari. Selain itu, Facebook juga harus menghadapi seruan boikot yang ramai di media sosial.

Reporter: Pingit Aria