Tesla Umumkan Rugi Rp 9 Triliun pada Kuartal IV 2017

Instagram/@elonmusk
Tesla Roadster saat melaju di orbit Mars, Kamis (8/2).
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
9/2/2018, 13.33 WIB

Perusahaan otomotif Tesla rugi US$ 675,4 juta atau sekitar Rp 9 triliun pada Kuartal IV-2017. Pengumuman ini dilakukan sehari setelah Tesla meluncurkan roket Falcon Heavy yang berisi mobil sports elektrik Tesla, Roadster ke luar angkasa pada Selasa (6/2) lalu.

Mengutip Theguardian.com,  kerugian tersebut meningkat hampir enam kali lipat dibanding periode sama 2016, yakni US$ 121 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun. Kerugian yang membengkak ini terjadi akibat besarnya pengeluaran perusahaan saat mengembangkan sedan listrik produksi massal pertamanya, yakni Model 3.

Toh torehan negatif pada laporan keuangan itu tak menyurutkan tekad Chief Executive Officer (CEO) Tesla Elon Musk. "Jika kami bisa meluncurkan Roadster ke sabuk asteroid, maka kami seharusnya bisa menyelesaikan masalah produksi Model 3," ujar Musk dikutip dari Theguardian.com, Rabu (7/2) lalu

(Baca juga:  Aturan Rampung, Industri Mobil Listrik Akan Dapat Insentif)

Ia berharap, peluncuran mobil sports ke luar angkasa ini bisa memacu semangat karyawan memenuhi target produksi. Apalagi, perusahaan menargetkan produksi Model 3 sebanyak 2.500 unit per pekan pada akhir kuartal I 2018, lalu 5 ribu unit setiap pekan di kuartal berikutnya.

Penetapan target yang tinggi ini lantaran produksi sedan Model 3 sangat minim di tahun lalu. Di Kuartal IV-2017, misalnya, Tesla hanya mampu memproduksi 2.425 unit saja. Padahal sudah ada 500 ribu konsumen dunia yang menanti kehadiran Model 3 ini.

Minimnya produksi Model 3 ini memang berbanding terbalik dengan dua tipe pendahulunya, yaitu Model S dan Model X. Jika digabungkan, pengiriman kedua model mobil listrik ini sudah mencapai 101.312 unit pada kuartal IV 2017, meningkat 33% dibanding Kuartal IV-2016.

(Baca juga: Berkendara Tak Lagi Butuh Supir)

Dikutip dari Washington Post, Tesla mengalami kerugian sebesar US$ 1,96 miliar atau sekitar Rp 26,1 triliun sepanjang tahun lalu. Kerugian ini meningkat hampir tiga kali lipat dibanding 2016 yang senilai US$ 675 juta atau setara Rp 9 triliun. Tesla pun tercatat belum menghasilkan keuntungan secara tahunan, sejak 2010. Meski begitu, pendapatan Tesla sepanjang tahun lalu tercatat sebesar US$ 11,8 miliar atau setara Rp 156,94 triliun.

Reporter: Desy Setyowati