Warung Pintar Diluncurkan, Kolaborasi Tradisional dan Digital

Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi.
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Yuliawati
26/1/2018, 10.41 WIB
Perusahaan investasi start up East Venture meluncurkan proyek Warung Pintar, setelah sukses mendirikan coworking space EV Hive pada 2015 lalu. Warung Pintar merupakan modifikasi warung tradisional dengan pengelolaan menggunakan tiga pilar teknologi yaitu Internet of Things (IoT), big data analytics, dan blockchain.
 
Mantan petinggi di dunia start up Indonesia terlibat dalam Warung Pintar, yakni mantan Investment Associate East Venture Agung Bezharie  yang menjadi CEO Warung Pintar. Selain itu melibatkan mantan Vice President of Business Intelligence Go-Jek Sofian Hadiwijaya. Saat ini, ada delapan warung di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang menjadi bagian Warung Pintar.
 
Chief Operations Officer Warung Pintar Harya Putra mengatakan potensi warung di Indonesia khususnya Jakarta, cukup besar. Pada 2014, terdapat lebih dari 50.000 warung di Jakarta. Selain menjadi toko ritel, warung juga merupakan sarana komunitas lokal untuk berkumpul.
 
"Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, satu warung rata-rata menghasilkan pendapatan sekitar Rp 1,5 juta per hari," ujar dia dalam keterangan persnya yang diterima Katadata. 
 
 
Warung Pintar menawarkan infrastruktur kepada warung yang bergabung dengan beragam perangkat elektronik seperti layar LCD, CCTV, dan charger smartphone. Warung juga bisa memanfaatkan perangkat lunak (software). Selain itu, Warung Pintar dapat menjual barang digital.
 
Lewat Warung Pintar, East Ventures sekaligus mendorong pemilik warung dan pembeli menggunakan berbagai aplikasi hasil investasi mereka. Misalnya, aplikasi "MokaPOS" pada kasir, "Jurnal" sebagai aplikasi pencatatan keuangan dan akuntansi; "Kudo" yaitu platform penjuakan tiket, dan barang lainnya yang dijual di e-commerce; "Do-Cart" untuk pengadaan produk dan distribusi; serta "Waresix" untuk sistem distribusi gudang.
 
 
 
Reporter: Desy Setyowati