Salim Group-NUS Enterprise Bangun Inkubator Start-up di Jakarta

Dimas Jarot|Katadata
(Ki-Ka) Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukito, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Lim Hng Kiang, Direktur Eksekutif Salim Group, Axton Salim, dan CEO NUS Enterprise, Lily Chan ketika melakukan peninjauan Block71 Jakarta, Jumat (28/7).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
28/7/2017, 17.43 WIB

National University of Singapore (NUS) Enterprise bekerjasama dengan Salim Group meresmikan Block71, fasilitas inkubator di Jakarta. Fasilitas inkubator seluas 1.500 meter persegi di Kuningan, Jakarta, bertujuan mendukung inovasi dan pengembangan kewirausahaan di Indonesia dan Singapura.

Block71 Jakarta merupakan ecosystem builder dan global connector, yang dapat menghubungkan para pelaku start-up di Indonesia dan Singapura.

"Block71 memungkinkan para wirausahawan dan inovator dari Singapura dan Indonesia untuk bekerjasama dan memanfaatkan pengalaman serta sumber daya NUS Enterprise dan Salim Group," kata CEO NUS Enterprise, Lily Chan dalam konferensi pers,  Jumat (28/7) di Jakarta.

Peresmian Block71 dihadiri oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Lim Hng Kiang.

(Baca: Startup Singapura Rilis Kartu Bitcoin untuk Belanja di Toko Retail)

Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Lim Hng Kiang mengatakan, Block71 diharapkan dapat menjadi penghubung antara wirausahawan dan inovator asal Singapura dengan komunitas start-up di Indonesia. 

"Kami berharap Block71 Jakarta memfasilitasi pertukaran ide, inovasi, dan keahlian secara dua arah antara Singapura dan Indonesia," ujar Lim.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Salim Group, Axton Salim, menyatakan senang dapat bermitra dengan NUS Enterprise. Axton menuturkan, inisiatif meluncurkan Block71 Jakarta untuk mendukung para wirausahawan sekaligus mendorong inovasi bisnis baru di Indonesia.

"Jaringan dan pengalaman Salim Group akan memfasilitasi masuknya start-up dan inovasi ke pasar lokal dan memberi manfaat bagi masyarakat di sini," kata Axton.

(Baca: Tambah Investasi Rp 13 Triliun, Alibaba Borong Saham Lazada)

Axton berharap, Block71 dapat membawa pasar Indonesia menuju internasional. Sebab, Block71 sebelumnya telah ada di beberapa negara, seperti Singapura dan San Fransisco. Block71 juga akan didirikan di Suzhou, Tiongkok dalam waktu dekat.

"Kalau untuk start-up Indonesia itu kami lihat banyak ide-ide baru. Jadi kami bekerja sama dengan NUS Enterprise agar bisa membawa pasar Indonesia ke Singapura, Cina, dan San Fransisco," ucap Axton.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berharap, fasilitas inkubator ini dapat mengantisipasi perkembangan perdagangan ke depan. Sehingga, bisnis di Indonesia dapat bersaing di kancah global.

"Mereka kerjasama yang mengantisipasi perkembangan perdagangan ke depan yang tidak bisa kita hindari. Dengan kondisi ini saya harap mereka bisa berkembang dan mengembangkan startup-startup yang lain," ucap Enggartiasto.

Hingga saat ini, telah ada 23 start-up yang bergabung dalam Block71 Jakarta. Dalam Block71, start-up yang tergabung nantinya disediakan akses ke jaringan global, dukungan inkubasi, dan kesempatan untuk menguji ide bisnis dan teknologi di pasar Indonesia.

Selain itu, start-up juga kan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam inisiatif kewirausahaan yang diselenggarakan dalam NUS Enterprise.

(Baca: Laba Induk Usaha Google Tergerus Denda Antimonopoli Uni Eropa)