Alphabet Inc., induk perusahaan raksasa internet Google mengalami penurunan laba pada kuartal kedua tahun. Alphabet membukukan laba bersih kuartal kedua sebesar US$ 3,5 miliar atau turun 27% dari periode sama tahun lalu yang mencapai US$ 4,8 miliar.
Laba Alphabet tergerus akibat regulator Uni Eropa (UE) mendenda Google senilai US$ 2,74 miliar pada Juni lalu karena dianggap melanggar peraturan antimonopoli.
Uni Eropa menganggap Google mempromosikan toko belanja sendiri dan menjatuhkan pesaing lainnya di fitur pencarian Google Shopping. Denda ini merupakan yang terbesar yang pernah dijatuhkan UE dalam kasus antimonopoli.
(Baca: Google Curang, Eropa Jatuhkan Denda Tertinggi Rp 36 Triliun)
Di luar persoalan denda, pendapatan induk usaha Google melonjak hampir 21 persen dari periode sama tahun lalu. Perseroan mencetak pendapatan sebesar US$26 miliar pada kuartal kedua tahun ini.
"Kami memberikan pertumbuhan yang kuat, sambil terus melakukan investasi terfokus pada arus pendapatan baru," Direktur Keuangan Alphabet Ruth Porat dalam situs resmi Alphabet.
Hal yang juga menjadi perhatian investor penurunan pendapatan cost per click atau jumlah yang dibayarkan pengiklan setiap kali pengguna mengeklik iklan yang ditayangkan oleh Google.
Pendapatan iklan cost per click turun 23% dibanding periode sama tahun lalu. Ruth mengatakan pergeseran pengiklan menggunakan pencarian lewat telepon seluler meningkatkan biaya perusahaan.
(Baca: Didesak Investor, CEO Uber Travis Kalanick Mundur)
Berdasarkan hasil riset lembaga asal Tiongkok, Hurun Report Inc, Alphabet berada di posisi puncak dengan nilai kapitalisasi mencapai US$ 585 miliar atau setara Rp 7.897 triliun (dengan kurs Rp 13.500 per dollar AS).
Alphabet Inc merupakan konglomerasi yang dibentuk Google. Perusahaan tersebut menaungi beberapa usaha yang dimiliki oleh atau terpisah dari Google, termasuk Google itu sendiri. Perusahaan yang berkantor pusat di California itu dipimpin oleh para pendiri Google, yakni Larry Page dan Sergey Brin. Anak perusahaan Alphabet antara lain Google Inc dan Google X.