Aplikasi layanan pesan populer milik Facebook Inc., WhatsApp, sempat “padam” selama beberapa jam, Rabu (3/5) malam. Masalah ini menimpa pelanggannya di berbagai belahan dunia. Namun, perusahaan teknologi tersebut akhirnya bisa memperbaiki gangguan itu.

“Kami telah memperbaikinya dan kami meminta maaf atas ketidaknyamanan para pengguna,” ujar manajemen WhatsApp melalui surat elektroniknya seperti dilansir Reuters, Rabu (3/5). Namun, hingga saat ini, masih belum ada penjelasan resmi mengenai penyebab "kelumpuhan" sesaat layanan tersebut.

Laman The Independent menyebut layanan Whatsapp diduga mengalami permasalahan pada server. Hal serupa pernah terjadi pada Februari 2014. Ketika itu, para pengguna tidak bisa mengakses WhatsApp selama 210 menit. (Baca: Bagi Data dengan Facebook, WhatsApp Diperingatkan Otoritas Eropa)

“Maaf, kami mengalami gangguan server. Perbaikan dilakukan secepatnya,” tulis WhatsApp melalui akun Twitter-nya, @wa_status pada 24 Februari 2014.

Seperti dilansir TechCrunch pada 22 Februari 2014, akuisisi yang dilakukan Facebook terhadap WhatsApp telah memicu peningkatan penggunaan layanan pesan ini secara masif. Akibatnya, server tidak kuat menampung dan mengalami kelebihan beban.

Jumlah pengguna WhatsApp kini telah mencapai 1,2 miliar orang di seluruh dunia. Aplikasi ini dianggap andalan untuk berkomunikasi maupun berdagang di banyak negara.  (Baca: Mulai 2017, Ponsel Buatan Awal 2010-an Tak Bisa Pakai WhatsApp)

Reuters mencatat, dalam gangguan kali ini, setidaknya WhatsApp sempat tidak bisa diakses di sejumlah wilayah India, Kanada, Amerika Serikat, dan Brasil. Ganguan ini dirasakan oleh pemakai WhatsApp pada sistem opeasi iOS milik Apple, Android keluaran Alphabet Inc., serta sistem operasi mobile Windows besutan Microsoft Corp.

Di Brasil, kalangan profesional memang sangat bergantung pada WhatsApp, yang sempat mengalami gangguan selama dua jam. Kebanyakan pengguna kemudian beralih kepada layanan pesan pesain WhatsApp, yaitu Telegram. Akibatnya, Telegram pun kebanjiran jutaan pengguna.

Sementara itu, The Independent menyebut, sejauh ini para pengguna yang mengalami dampak adalah mereka yang berada di Eropa Barat, Pesisir Timur Amerika Serikat dan Amerika Selatan. Namun, gangguan berpotensi meluas karena adanya perbedaan zona waktu. (Databoks: WhatsApp, Aplikasi Terbanyak Diblokir Dunia)

Selama gangguan terjadi, para pengguna tidak bisa mengirim maupun menerima pesan melalui WhatsApp. Sayangnya, tidak seperti aplikasi sejenis lainnya, WhatsApp tidak memiliki laman khusus untuk menginformasikan adanya gangguan tersebut bagi para pelanggannya.