Pendiri Microsoft Bill Gates mendanai program tes virus corona melalui Gates Foundation. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat menyetop uji coba tes ini.
Vaksin Covid-19 tersebut dikembangkan oleh Seattle Coronavirus Assessment Network (SCAN). SCAN lantas menguji coba kandidat vaksin ini kepada 300 orang dalam sehari.
Karena belum mendapatkan izin tambahan, FDA menyetop uji coba program tes tersebut. (Baca: Bill Gates Prediksi Vaksin Virus Corona Baru Tersedia Tahun Depan)
SCAN merupakan kemitraan antara lima organisasi medis lokal, yang mendapatkan pendanaan dari Gates Foundation. Kelima organisasi yang dimaksud yakni Seattle dan King County Public Health Department, Brotman Baty Institute, fakultas kedokteran Universitas Washington, Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson, dan Seattle Children’s Hospital.
Kemitraan yang dibentuk pada Maret tersebut diperbolehkan melakukan uji coba dengan pengawasan dan persetujuan FDA. (Baca: Kandidat Vaksin Covid-19 yang Didanai Bill Gates Diuji Coba ke Manusia)
Namun, SCAN mengunggah konten pada akhir pekan lalu (14/5), yang menyatakan bahwa FDA memerlukan izin tambahan emergency use authorization (EUA) untuk melakukan tes terkait Covid-19. SCAN pun meminta izin EUA sehari sebelumnya.
"Tidak ada masalah terkait keamanan dan keakuratan tes SCAN," tulis SCAN, dikutip dari Business Insider akhir pekan lalu (17/5).
Hal berbeda justru disampaikan oleh juru bicara FDA kepada The Times. Ia mengatakan, penyetopan ini terkait kategorisasi dan penggunaan tes SCAN.
(Baca: Bill Gates Sebut Uji Massal Covid-19 di Asia Lebih Baik Ketimbang AS)
Tes tersebut termasuk diawasi, yang dapat digunakan oleh peneliti tetapi tidak untuk pasien atau dokter dengan tujuan diagnostik. Sedangkan SCAN memberikan hasil tes kepada pasien.
Karena itu, FDA menyetop uji coba kandidat vaksin tersebut. Selain itu, akan diterapkan pedoman untuk pengujian diagnostik.
SCAN melakukan uji coba vaksin virus corona dengan mendatangi penduduk Seattle dari rumah ke rumah. (Baca: Saran Bill Gates agar AS Terhindar dari Gelombang Kedua Pandemi Corona)
Gates Foundation dalam unggahan di blog resminya mengatakan bahwa uji coba SCAN bukan untuk menggantikan pengujian federal. “Ini untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana Covid-19 bergerak melalui komunitas, yang risikonya tinggi, dan apakah jaga jarak fisik bekerja,” demikian dikutip, pada pekan lalu (12/5).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sempat mengatakan bahwa uji coba secara luas diperlukan untuk menghentikan pandemi corona. (Baca: Trump Setop Danai WHO, Bill dan Melinda Gates Sumbang Rp 3,9 Triliun)
Sebelumnya, tim dari Universitas Oxford menargetkan vaksin bisa tersedia pada September. Namun Bill Gates mengatakan idealnya pengembangan vaksin rampung dalam waktu 18 bulan.
Gates pun mendanai beberapa kandidat vaksin virus corona. Salah satunya adalah INO-4800 yang dikembangkan Inovio Pharmaceuticals. Vaksin ini sudah diuji coba ke hewan, dan menunjukkan peningkatan respons imun.
“Jika semuanya berjalan dengan sempurna, kami akan berada dalam skala produksi dalam satu tahun," kata Gates dikutip dari South China Morning Post, akhir bulan lalu (27/4).
(Baca: Trump Sebut Punya Bukti Corona Berasal dari Laboratorium Tiongkok)
(REVISI: Artikel ini mengalami perubahan pada Senin 18 Mei 2020, pukul 11.46 WIB, pada bagian judul dan pengantarnya)